BENTROKAN BERDARAH KEMBALI TERJADI DI MESIR

Kairo, 15 Dzulqa’idah 1434/21 September 2013 (MINA) – Setidaknya satu orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan berdarah terbaru pada Jumat (20/9), antara pendukung dan penentang Presiden Mesir terguling Muhammad Mursi di lima provinsi di seluruh Mesir.

Protes damai yang dilakukan setelah shalat Jumat itu tetap menuntut kembalinya Mursi ke pemerintahan dan menolak kudeta militer.

Sebuah sumber medis menegaskan kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA) bahwa setidaknya satu orang tewas dalam bentrokan Jumat di Alexandria.

Sebelumnya pada hari yang sama, saksi mata mengatakan, sedikitnya empat orang terluka dalam bentrokan di Distrik Seyouf, Alexandria Timur, di mana kedua belah pihak melemparkan batu dan menembakkan senapan satu sama lain.

“Tujuh lainnya terluka dalam jarak puluhan kilometer jauhnya di Distrik Sidi Beshr,” kata sumber layanan ambulan setempat.

Di tempat lain di kota pesisir, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang bertikai. Demonstran pro dan anti Mursi juga bentrok di sekitar Masjid Qaid Ibrahim di Alexandria.

Menurut saksi mata, setidaknya 12 pendukung Mursi ditangkap oleh pihak berwenang. Sementara itu, di Kota Kanal Suez, sembilan orang terluka dalam kekerasan yang serupa di Distrik Mothalath.

Kekerasan menyebar ke tiga distrik tetangga, di mana jalan diblokir dengan membakar ban dan menghancurkan mobil. Di kota Delta Nil Zagazig, pertempuran antara kedua belah pihak menyebabkan lima orang terluka. 

Di Kota Assiut, pasukan polisi melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan protes pro Mursi di sebelah barat kota. Pertempuran jalanan terjadi setelah polisi dan tentara bantuan tiba di lokasi.

Sepuluh orang lainnya terluka di Distrik Dokki Giza saat orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan kepada perjalanan demonstran pro Mursi di dekat Mustafa Mahmoud Square.

Demonstrasi Jumat Aliansi Nasional pro Mursi untuk Pertahanan Legitimasi menyeru di bawah bendera “Kaum Muda adalah Pilar Revolusi”.

“Reli pekan ini bertepatan dengan kembalinya pelajar ke sekolah-sekolah dan universitas,” kata aliansi itu dalam sebuah pernyataan. “Kami meminta mereka untuk bergabung dengan protes damai untuk mengakhiri kudeta.”

Tahun ajaran baru akan dimulai di Mesir pada Sabtu ini (21/9).

Demonstran pro-demokrasi telah menggelar unjuk rasa massa harian di seluruh negeri untuk 85 hari terakhir, mengecam penggulingan Mursi 3 Juli 2013 lalu oleh kekuatan militer Mesir. (T/P09/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0