SEKITAR 60 TAHANAN PALESTINA BOIKOT PENGADILAN MILITER ISRAEL

Foto : Press Tv
Foto : Press Tv

Ramallah, 25 Ramadhan 1436/13 Juli 2015 (MINA) – Sejumlah 60 tahanan Palestina memboikot sebagai bagian dari terhadap penahanan mereka tanpa tuduhan atau pengadilan.

Sejauh ini dua tahanan telah melakukan aksi mogok makan selama lebih dari 25 hari berturut-turut. Para tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel yaitu Ofer, Naqaab, dan Mejido, terletak di seberang tanah Palestina yang diduduki.

Menurut seorang ahli urusan Israel, Jalal Rumaneh, mengatakan, penahanan administratif berarti menahan rakyat Palestina di penjara-penjara Israel tanpa batas waktu, menuduh  Tel Aviv melakukan balas dendam terhadap rakyat Palestina karena mendesak melakukan perlawanan kepada pendudukan Israel dengan berbagai cara.

Baca Juga:  Al-Qassam Serang Pasukan Israel di Gaza dan Perbatasan Lebanon

“Ribuan warga Palestina berada di balik jeruji besi tanpa melakukan apa-apa,” kata Jalal, demikian Press TV melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Senin.

Tahanan administratif ditangkap berdasarkan informasi rahasia, yang mereka maupun pengacara mereka tidak dapat meninjau. Perintah penahanan juga tanpa batas waktu dan dapat terus diperbaharui oleh Israel, bahkan penahanan mereka dapat bertahan hingga sepuluh tahun.

Adel Aal al-Nani, dari Klub Tahanan Palestina, menyatakan, sekitar 450 warga Palestina yang ditahan sebagai tahanan administratif. Sebagian dari mereka menerima perpanjangan otomatis melalui peraturan administrasi.

“Para tentara Israel menangkap para tahanan ke pengadilan militer dan hakim memerintahkan mereka harus ditahan tanpa alasan apa pun. Inilah sebabnya mengapa 60 tahanan administratif menolak untuk menghadiri pengadilan Israel,” kata Adel.

Baca Juga:  Bahrain Serang Israel sebagai Bukti Bela Palestina

Tel Aviv terus meneurs menggunakan sistematis penahanan administratif yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional sebagai mekanisme pencegahan dan hukuman terhadap masyarakat Palestina.

Beberapa organisasi internasional mendesak Tel Aviv untuk mengakhiri praktik penahanan administratifnya sebagaimana ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara tanpa tuduhan atau pengadilan.

Rakyat Palestina mengatakan ribuan dari mereka telah ditahan di penjara-penjara Israel sebagai tahanan administratif untuk waktu yang lama. Mereka berpendapat, Tel Aviv sebenarnya berusaha untuk menekan warga Palestina menghentikan perjuangan mereka melawan Israel.

Tahanan Palestina telah mencoba untuk menolak kebijakan tersebut dengan segala cara yang mungkin dilakukan termasuk memboikot pengadilan militer dan melakukan aksi mogok makan.

Selama beberapa dekade, gerakan tahanan Palestina telah berjuang melawan kebijakan penahanan administratif Israel yang memungkinkan Tel Aviv untuk memenjarakan warga Palestina tanpa tuduhan atau pengadilan.

Baca Juga:  Al-Qassam Serang Pasukan Israel di Gaza dan Perbatasan Lebanon

Pasukan pendudukan Israel telah mengeluarkan lebih dari 50.000 perintah penahanan administratif terhadap warga Palestina sejak pendudukan Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) pada tahun 1967.(T/P002/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Wartawan: kurnia

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0