SEKJEN PBB SERUKAN EROPA TANGANI PENGUNGSI DENGAN BAIK

Suasana Pertemuan Majlis Umum PBB di New York, Senin. (Foto: Worldbulletin)
Suasana Pertemuan Majlis Umum PBB di , Senin. (Foto: Worldbulletin)

New York, 15 Dzulhijjah 1436/29 September 2015 (MINA) – Pertemuan Sidang Umum PPB di New York, Senin (28/9) kemarin, membahas Suriah. Dalam hal ini, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan Eropa untuk berbuat lebih banyak dalam menghadapi krisis pengungsi.

“Saya mendesak Eropa untuk berbuat lebih banyak dalam menangani krisis pengungsi,” kata Ki-Moon dalam sambutannya pada pertemuan Sidang Majelis Umum PBB ke-70 di New York, demikian Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (29/8).

Ki-Moon mengatakan, krisis pengungsi yang saat ini sedang terjadi di beberapa wilayah Eropa adalah yang terburuk sejak meletusnya Perang Dunia II setengah abad lalu.

“Apa yang terjadi saat ini tampak lebih besar daripada akibat yang ditimbulkan dari perang dunia II,” kata Ki-Moon dalam upayanya mengakhiri perang di Suriah yang terus berlanjut.

“Kami tidak harus membangun pagar atau dinding, tetapi di atas semua itu, kita harus melihat akar permasalahan, di negara-negara asalnya,” ujarnya.

Lebih dari empat juta orang meninggalkan rumah-rumah mereka untuk menghindari perang yang terjadi selama empat tahun di Suriah. Ratusan ribu menuju ke Eropa, setelah kamp pengungsi yang disediakan di Yordania dan Turki tidak lagi mampu untuk menampung para pengungsi.

PBB akan menjadi tuan rumah pada pertemuan Rabu (30/9) esok di sela-sela Sidang Umum untuk membahas krisis pengungsi dan menyetujui respon Uni Eropa yang berjuang mengatasi krisis pengungsi.

Sementara Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, negaranya telah menampung dua juta pengungsi Suriah, dan akan membuka pertemuan bertepatan dengan diplomasi yang intens untuk mengatasi perang di Suriah.

Uni Eropa pada pekan lalu sepakat akan menyumbangkan $ 1 miliar dolar sebagai upaya bantuan PBB untuk negara-negara tetangga Suriah. “Upaya yang harus dilakukan bukan sekedar memberikan dana, tapi harus memastikan bahwa pengungsi diperlakukan dengan bermartabat,” kata Ki-Moon.

Komentar Ki-Moon keluar setelah tejadi insiden pengungsi Suriah yang diperlakukan tidak manusiawi di Hungaria, di mana pemerintah menutup perbatasan dengan Serbia dan polisi menggunakan meriam air untuk mengusir para pengungsi.(T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0