Sekjen PBNU: LGBT, Penyakit Butuh Solusi dan Penanganan Khusus

Sekretaris Jenderal PB Nadhatul Ulama, Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini (tengah). foto: (Royhanul Iman/mirajnews.com)
Sekjen PBNU A. Helmy Faishal Zaini (tengah). (Foto: Roy/MINA) 

Jakarta, 17 Rabi’ul AKhir 1437/27 Januari 2017 (MINA) – Sekretaris Jenderal PB , Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini berpendapat bahwa LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) adalah penyakit yang butuh perhatian.

“LGBT penyakit yang sama-sama harus kita beri solusi dan penanganan khusus agar tidak menular dan terus menjadi trend gaya hidup. Tentu saja LGBT ini bertentangan dengan agama,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat ditemui di Jakarta, Rabu (27/1) siang.

Menurutnya, pelaku LGBT tersebut tidak boleh didiskriminasi, harus ada upaya-upaya, dan pendekatan-pendekatan yang menjadikan mereka normal seperti layaknya umat manusia pada umumnya.

“Tetapi mereka juga tidak boleh mendapat perlakuan yang menimbulkan mereka menjadi terpinggirkan, justru harus ada upaya, terapi, dan pendekatan agar mereka bisa kembali hidup normal,” jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa pasangan itu ialah harus dengan lawan jenis, bukan sesama jenis. Helmy juga berpesan harus ada pengawasan orangtua terhadap anak-anaknya.

“Ajaran ajaran ulama, dan kiyai-kiyai kita (Nadhatul Ulama) sudah jelas, berpasang-pasangan artinya laki-laki dengan perempuan, tidak bisa sesama jenis dan tidak merubah kelamin. Jadi harus ada pengawasan dari orangtua, kalau ada gelagat kecenderungan kelainan harus segera diterapi,” tutupnya. (L/Roy/P4)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)