Seorang Siswi Tidak Dibebaskan Boko Haram Karena Menolak Masuk Islam

Siswi-siswi Nigeria yang dibebaskan oleh militan . (Foto: Nigerian Presidency)

Abuja, MINA – Satu-satunya ibu dari siswi perempuan Nigeria yang masih dalam tahanan Boko Haram mengatakan pada Kamis (22/3), putrinya ditahan untuk bebas dan dipaksa masuk Islam.

Itu terjadi setelah 104 teman sekolahnya dibebaskan setelah diculik oleh kelompok militan yang berafiliasi dengan Islamic State (ISIS) tersebut.

Ibu yang bernama Rebecca Sharibu itu mengatakan, tapi Lea putrinya yang berusia 15 tahun menolak masuk Islam.

“Dia akan menaiki kendaraan yang akan membawa mereka pulang. Kemudian Boko Haram mengatakan dia harus pindah agama,” kata Rebecca, demikian Al Araby Al Jadeed melaporkan.

“Teman-temannya mengatakan bahwa mereka berusaha meyakinkannya, tetapi dia mengatakan dia tidak akan masuk Islam. Boko Haram mengatakan, karena dia tidak mau masuk Islam, dia harus tetap tinggal. Begitulah bagaimana mereka meninggalkannya. Dia sendirian,” katanya

Lea Sharibu yang beragama Kristen, meminta teman-teman sekelasnya yang Muslim untuk mendoakannya.

Presiden Muhammadu Buhari menegaskan bahwa Lea adalah satu-satunya siswi yang masih ditahan oleh Boko Haram.

Buhari sebagai seorang Muslim mengatakan, “Pengikut Islam sejati di seluruh dunia menghormati perintah bahwa tidak ada paksaan dalam agama.”

Namun, masih ada lima siswi yang belum ditemukan keberadaannya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.