SONY SUGEMA : ISLAM BERKEMBANG DAMPAK DARI PENANAMAN NILAI BUKAN KEKERASAN

Sony Sugema, MBA, Penasehat Imaam Muslimin, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) saat memaparkan materinya dihadapan peserta seminar bertajuk “Pengungsi Suriah dan Menangkal Bahaya ISIS di Indonesia” sekaligus peluncuran buku “3 Tahun MINA” dan tasyakuran di Masjid At-Taqwa Cileungsi, Bogor, Sabtu (19/12) pagi. Photo : Hadis/MINA
, MBA, Penasehat Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di seminar “Pengungsi Suriah dan Menangkal Bahaya ISIS di Indonesia” sekaligus peluncuran buku “3 Tahun MINA” di Masjid At-Taqwa Cileungsi, Bogor, Sabtu (19/12) pagi. (Foto: Hadis/MINA)

Bogor, 8 Rabi’ul Awwal 1437/19 Desember 2015 (MINA) – Penasehat Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Sony Sugema mengatakan, pesat karena penanaman nilai-nilainya, bukan karena pedang.

Hal ini disampaikan dihadapan peserta seminar bertajuk “Pengungsi Suriah dan Menangkal Bahaya ISIS di Indonesia” sekaligus peluncuran buku “3 Tahun MINA” di Masjid At-Taqwa Cileungsi, Bogor, Sabtu (19/12) pagi.

Menurutnya, persepsi Barat tentang Islam yang berkembang pesat di seluruh dunia, bukan dengan pedang, tapi dengan tertanamnya itu sendiri.

“Kita bisa belajar dari sejarah, bagaimana seorang Yahudi yang setiap hari melempar kotoran ke rumah Rasulullah Shallallahu A’laihi Wasallam akhirnya masuk Islam setelah dia dijenguk oleh Rasul ketika sedang sakit, karena nilai-nilai seperti inilah Islam berkembang,” ujarnya.

Menurut Sony, banyak umat Islam yang berbuat sesuatu yang justru merugikan Islam dan Muslimin sendiri.

Sebagai contoh, lanjutnya, pada peristiwa bom Bali, ini merupakan langkah mundur kaum Muslimin yang terjebak dalam pemikiran sempit.

“Kita tahu Pemerintah Australia berkepentingan membuat citra buruk terhadap Islam, namun masyarakatnya tidak, maka pada kejadian bom Bali lalu, pemerintah Autralia diuntungkan dengan dukungan masyarakatnya pasca bom Bali, dan tentu Umat Islam yang dirugikan,” ujarnya.

“Maka yang fundamental nilai-nilai kemanusiaanlah yang sebabkan Islam berkembang pesat di seluruh dunia,” tambahnya.

Sony juga mengungkapkan, tragedi Suriah merupakan tragedi yang menghasilkan banyak pengungsi yang belum pernah ada dalam sejarah, yaitu sebanyak empat juta manusia.

“PBB tidak bisa tangani sebanyak itu karena keterbatasan dana, maka saya akan bergerak dari rumah ke  rumah, masjid ke masjid, menggugah agar umat Islam punya rasa kemanusiaan yang lebih ditekankan, ketimbang kita memikirkan kesalehan pribadi, kalau kita mau masuk surga harus bareng-bareng, tidak bisa sendiri,” katanya. (L/K08/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.