Sukamta: Pindahkan Kedutaan Bentuk Arogansi Trump

Sukamta PhD (Foto: File)

Jakarta, MINA – Sikap Presiden yang tetap mengumumkan pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke dan mengakuinya sebagai ibu kota adalah sikap arogan yang sangat membahayakan proses perdamaian dan bisa menghadirkan chaos di Timur Tengah.

Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi I bidang pertahanan, luar negeri, komunikasi, informatika, dan intelijen DPR RI, Sukamta dalam keterangannya kepada MINA, Kamis (7/12).

“Ini arogansi yang sangat berbahaya. Presiden Trump tidak hanya menyakiti umat Islam yang menganggap Kota Yerusalem sebagai tempat suci tetap juga umat Kristen. Ini dapat memicu gejolak di seluruh dunia,” ujar Sukamta.

Sekretaris Fraksi PKS ini mengharapkan sikap Pemerintah RI yang lebih kuat untuk menggalang opini dunia dan menekan sikap Trump sehingga mengurungkan keputusannya. Saat ini sudah cukup banyak pemimpin dunia angkat bicara dan mengecam keputusan Trump, termasuk para pemimpin negara-negara Eropa.

Baca Juga:  Perkembangan Sistem Teknologi Berikan Peluang Berkreativitas

“Kami mengapresiasi yang telah dilakukan Bu Menlu dengan memanggil duta besar AS beberapa hari lalu. Ini perlu ditindaklanjuti dengan  sikap yang lebih kuat. Kami harap Pak Jokowi ikut angkat bicara soal ini untuk memberi tekanan yang lebih besar kepada Presiden Trump,” lanjut Sukamta.

Sukamta yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS juga mengharapkan Pemerintah RI terus melakukan upaya terobosan, salah satunya dengan mendorong KTT Darurat OKI.

“Jika OKI bisa menghasilkan sikap secara institusional tentu akan punya daya tekan yang lebih kuat. Indonesia sangat mungkin untuk menginisiasi hal ini,” kata Anggota DPR asal Yogyakarta tersebut. (L/R06/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.