Sukamta Sebut Pernyataan Macron Bisa Bahayakan Keharmonisan Dunia

Jakarta, MINA – Anggota Komisi 1 DPR RI, mengritik pernyataan Presiden Emanuel Macron yang menyudutkan agama Islam dan membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satire Charlie Hebdo.

Menurut Sukamta, pernyataan tersebut menunjukkan pikiran Macron kerdil dan dapat membahayakan upaya membangun dunia yang harmonis.

“Simbol agama adalah sakral bagi pemeluknya. Bagi ummat Islam, Nabi Muhammad SAW adalah sosok paling penting. Ucapan Macron jelas melukai hati ummat Islam di seluruh dunia,” kata Sukamta kepada MINA di Jakarta, Rabu (28/10).

“Kita sangat marah atas penghinaan ini. Macron telah memantik Islamofobia, juga mendorong kebencian terhadap pemeluk agama, ucapannya sesungguhnya telah menodai prinsip-prinsip kebebasan dan nilai-nilai universal,” katanya menambahkan.

Menurut Sukamta, yang lebih memprihatinkan ucapan Macron ini sangat tendesius. Dirinya menduga Macron sedang berupaya mendapat dukungan politik dari kelompok sayap kanan dan esktrem kanan di Prancis.

“Beberapa analisa menyebut tujuan Macron adalah terpilih kembali pada 2022, maka dia membuat isu soal keamanan yang selama ini menjadi titik lemahnya. Ini semakin menunjukkan betapa kerdilnya pikiran Macron karena jualan isu ancaman agama hanya untuk kepentingan politik pribadi. Dirinya telah membuat Prancis jatuh martabatnya sebagai negara demokrasi,” ujarnya.

Lebih lanjut Wakil Ketua Fraksi PKS ini memberikan apresiasi positif kepada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang telah memanggil Duta Besar Prancis hari ini dan menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis. Pemerintah Indonesia proaktif untuk berkomunikasi dengan negara-negara OKI, mendorong ada pernyataan bersama oleh OKI mengecam pernyataan Macron.

“Pemerintah melalui KBRI di negara-negara Eropa juga perlu meningkatkan pengawasan dan penjagaan kepada masyarakat Indonesia yang ada di sana, karena sangat mungkin ucapan Macron ini akan meningkatkan kekerasan kelompok ultra kanan kepada kaum muslimin dan imigran,” katanya.(L/R2/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.