Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahidnya Tala, Gadis Kecil Bersepatu Roda Merah Muda

Rudi Hendrik Editor : Ali Farkhan Tsani - Selasa, 10 September 2024 - 04:16 WIB

Selasa, 10 September 2024 - 04:16 WIB

15 Views

Potret kebersamaan Tala (9 tahun) bersama ayahnya Hussam Abu Ajwa di kediamannya di Kota Gaza, Palestina. (Foto: ITVX)

Tala yang berusia sembilan tahun dikenal dengan sepatu roda merah mudanya yang cantik. Sepatu itu telah menjadi bagian dari identitasnya. Dan seperti yang sudah ditakdirkan, ia dikenali karena sepatu roda yang sama setelah dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel.

Gadis kecil Palestina tersebut mengenakan sepatu itu bahkan saat tubuhnya yang tak bernyawa terbaring di ranjang rumah sakit di Kota Gaza.

“Saya membelikannya sepatu roda ini sekitar dua tahun yang lalu. Saya tidak pernah membayangkan bahwa ia akan terbunuh saat mengenakannya,” kata Hussam Abu Ajwa, ayah Tala yang berduka atas kehilangan putrinya yang menggemaskan.

Pada tanggal 4 September 2024, Tala memohon kepada ibunya, Hadeel Doula, untuk mengizinkannya bermain di luar rumah mereka bersama anak-anak tetangga.

Baca Juga: Pengungsi Palestina di Lebanon Peringati 42 Tahun Sabra Shatila

Dengan Israel yang membombardir wilayah yang diblokade tanpa henti dan tanpa pandang bulu, ibu Tala tentu saja khawatir akan keselamatannya. Awalnya, dia tidak mengizinkan. Namun, setelah dibujuk oleh ibu salah satu teman Tala, dia pun mengalah.

Tala sangat gembira dan segera berlari keluar rumah untuk bergabung dengan teman-temannya. Namun, hanya beberapa menit kemudian, suara bom Israel yang memekakkan telinga mengguncang seluruh kawasan pemukiman Hizrallah di Kota Gaza.

Kepanikan mencengkeram Doula saat dia menyadari putrinya yang masih kecil berada di tengah kekacauan.

Israel telah mengebom taman kota di sebelah gedung Hizrallah tempat Tala dan keluarganya tinggal. Di tengah kekacauan dan keributan, orangtua Tala yang putus asa dengan panik mencarinya.

Baca Juga: Oposisi: Pemerintahan Netanyahu Seret Israel ke Perang Tanpa Akhir

“Saya tidak bisa melihat apa pun; seluruh area tertutup asap. Saya mencari ke mana-mana dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain ketika saya akhirnya melihat sepatu roda merah mudanya. Saya mengenalinya dari sepatu rodanya,” kata ayah yang putus asa itu setelah kejadian tersebut.

“Ketika saya sampai, saya menemukannya tergeletak di tanah,” ujarnya.

Tala langsung dilarikan ke Rumah Sakit Baptis Al Ahli oleh orangtuanya.

“Dia masih hidup saat saya menggendongnya, tetapi luka-lukanya parah. Serpihan peluru menembus lehernya, memotong pembuluh darah utama dan menyebabkan pendarahan hebat. Pakaiannya basah oleh darah,” kata Abu Ajwa.

Baca Juga: Al-Qassam dan Jihad Islam Puji Serangan Rudal Houthi ke Tel Aviv 

Meskipun dokter sudah berusaha sekuat tenaga, Tala meninggal karena luka-lukanya, meninggalkan orangtuanya dalam keadaan murung dan tak berdaya.

“Mereka memantau tekanan darah dan detak jantungnya. Tekanan darahnya turun drastis dari 120 menjadi 10 dalam hitungan menit. Saat itulah saya tahu dia sudah meninggal,” kata Abu Ajwa, menggambarkan momen saat dia menyadari putrinya meninggal karena luka-lukanya.

Orangtua Tala yang terpukul terus bergulat dengan rasa sedih karena kehilangan putri mereka, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka dan memberi mereka harapan di tengah kesuraman dan malapetaka di mana-mana.

“Kehilangan dalam jiwa. Inilah yang kurasakan, sayangku, setelah kehilanganmu. Semoga Allah memberiku kesabaran untuk hidup tanpamu, jiwaku,” tulis ayah Tala di akun media sosialnya pada hari Jumat, 7 September 2024.

Baca Juga: Israel Rekrut Pencari Suaka Asal Afrika untuk Berperang di Gaza

Saat membagikan foto-foto Tala di Facebook, Abu Ajwa mengungkapkan kesedihan yang tak terkira atas kehilangan putrinya.

“Saya tidak pernah ingin membagikan foto-fotomu secara daring karena saya khawatir padamu dan saudara-saudaramu. Sekarang, saya telah mengunggah fotomu sebagai seorang syuhada, sayangku. Katakan kepada Allah bagaimana Zionis membunuhmu saat kau sedang bermain sepatu roda, dan bahwa kau tidak bersalah,” lanjutnya.

Serangan udara Israel pada tanggal 4 September di taman kotamadya di Kota Gaza telah merenggut nyawa delapan orang lainnya. Jumlah korban syahid anak-anak Palestina yang dibunuh oleh rezim di Jalur Gaza yang diblokade tersebut kini telah mencapai hampir 17.000 dan jumlah korban syahid secara keseluruhan hampir 41.000 orang. []

Sumber: Press TV

Baca Juga: Pasukan Zionis Perketat Pengepungan di Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
MINA Preneur
Palestina
Internasional