Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak Ada Negara Muslim Masuk Dalam 10 Besar Pasar Halal Dunia

Admin - Sabtu, 25 November 2017 - 02:44 WIB

Sabtu, 25 November 2017 - 02:44 WIB

156 Views ㅤ

Konferensi Halal di Turki. (Foto: AA)

Istanbul, MINA – Negara-negara Muslim harus siap berkompetisi di pasar halal dunia.

Menurut CEO International Halal Center, kepada World Halal Summit mengatakan negara-negara Muslim memiliki pangsa pasar 15 persen di semua pasar halal; Malaysia dan Indonesia adalah dua negara utama di antaranya.

“Belum ada negara Muslim masuk dalam daftar 10 eksportir halal terbesar di dunia,” katanya di Istanbul (WHSI), Jumat (24/11).

Menurutnya, kurangnya brand global dunia Islam menjadi penyebab mengapa negara Muslim kalah bersaing.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Menurut Zaidi, 10 eksportir terbesar di pasar halal adalah India, Brazil, Austria, Amerika Serikat, Argentina, Selandia Baru, Prancis, Thailand, Filipina dan Singapura.

Dia mengatakan, pangsa pasar halal 10 negara ini adalah 85 persen.

India adalah eksportir daging halal terbesar dan Thailand merupakan eksportir produk halal terbesar, katanya.

Dia menghimbau produsen dan eksportir dari 57 negara Muslim dalam pertemuan tersebut mendorong agar mendapatkan sertifikasi halal untuk memanfaatkan pasar global senilai 4 miliar dolar.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Peluang Besar

Menurutnya, halal tidak terbatas pada daging saja; produk dengan turunan pigmen, seperti tulang atau kulit, digunakan di beberapa daerah termasuk cat, pasta gigi, obat-obatan dan produk kecantikan.

“Pergerakan produk halal menciptakan rantai nilai halal yang baru,” katanya.

Produk bersertifikasi halal berarti sesuai dengan hukum Islam yang berdampak langsung pada bagaimana produk diproduksi, diproses, didistribusikan, disimpan, dijual dan dikonsumsi.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Turki baru-baru ini mengumumkan Lembaga Akreditasi Halal (HAK) pertama yang akan melayani umat Islam di seluruh dunia dan akan dilaunching sebelum Tahun Baru.

Menteri Perekonomian Turki Nihat Zeybekci mengatakan perusahaan non-Muslim memiliki 80 persen pasar halal senilai $ 4 miliar.

Turki dan negara-negara Muslim lainnya harus memiliki pangsa pasar dunia yang lebih besar, tambahnya.

Dengan HAK, Turki ingin lebih banyak negara Muslim memenangkan pangsa pasar halal yang lebih baik.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

WHSI dan Halal Expo OKI dimulai pada Kamis yang diikutii 200 perusahaan dan merek berpartisipasi. Dalam pertemuan tersebut lebih 80 negara membahas masalah seputar makanan halal, farmasi dan obat-obatan serta keuangan syariah, pariwisata dan tekstil sampai Sabtu mendatang. (T/P3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Halal
Halal
Halal
Halal