New York, MINA – Pemerintah Israel terus mengizinkan dan bahkan mendorong perusahaan pengawasan siber (spyware) untuk diam-diam bekerja sama dengan Arab Saudi, meskipun ada laporan berulang bahwa teknologi Israel digunakan untuk menekan perbedaan pendapat dan menargetkan tokoh-tokoh oposisi, termasuk kemungkinan ada hubungan dengan pembunuhan jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi, The New York Times melaporkan Sabtu (17/7).
Mengutip pejabat pemerintah Israel dan sumber lain yang mengetahui masalah ini, surat kabar itu mengatakan, perusahaan intelijen swasta kontroversial NSO Group memutuskan hubungan dengan Arab Saudi setelah pembunuhan Khashoggi pada 2018 di konsulat Saudi di Istanbul, The Times of Israel melaporkan.
Namun, pemerintah Israel mendorongnya dan dua perusahaan lain untuk tetap bekerja sama dengan Saudi. Perusahaan keempat juga dilaporkan diberi lisensi untuk bekerja dengan Arab Saudi.
Menurut laporan itu, salah satu perusahaan yang diberi izin oleh Kementerian Pertahanan untuk bekerja dengan Arab Saudi adalah Candiru. Pada hari Kamis (15/76), Microsoft mengatakan telah mengeluarkan pembaruan perangkat lunak untuk memblokir alat mata-mata yang dikembangkan oleh perusahaan yang diduga digunakan untuk mengintai lebih dari 100 orang di seluruh dunia, termasuk pembangkang, aktivis, dan jurnalis.
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Dua perusahaan lain yang disebutkan dalam laporan yang memiliki lisensi untuk bekerja dengan Arab Saudi adalah Verint dan Quadream. Yang terakhir dikatakan telah mulai bekerja sama dengan Riyadh setelah pembunuhan Khashoggi. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan