Tidak Cantumkan Palestina, AWG Sebut Google Tidak Kooperatif

Jakarta, 8 Dzulqadah 1437/12 Agustus 2016 (MINA) – Ketua Lembaga ke-Palestinaan Aqsha Working Group () Agus Sudarmaji menyebut Perusahan Inc tidak kooperatif, karena tidak mencantumkan nama di Google Maps.

“Ini perang informasi. Semua pihak yang memiliki hubungan dengan Zionis, termasuk Google melalui petanya ingin menguatkan eksistensi Israel dan menghilangkan eksistensi Palestina. Meskipun belum berupa negara merdeka dan berdaulat, nama Palestina harus dicantumkan di peta manapun,” kata Agus kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di Jakarta Jum’at (12/8).

Hal itu, kata Agus, karena Palestina secara de facto sudah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu anggotanya. Menurutnya, dengan adanya fakta ini, Perusahaan Google tidak bisa beralasan bahwa penamaan tempat di Google Maps merujuk pada pengakuan dari PBB.

“Google seharusnya tidak seenaknya menggunakan peta dunia versi Zionis. PBB juga tidak merilis peta dunia yang resmi di mana tidak ada nama Palestina di situ. Ini adalah propaganda dan kebiasaan Zionis untuk memecah belah umat manusia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Agus mengaku banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya Google Maps. Namun demikian, ia amat yakin bahwa umat Islam akan mampu membuat semacam peta dunia tanpa bantuan Google Maps.

“Jika ada kelompok yang mendesak untuk memboikot Google Maps, mungkin mereka akan kesulitan karena sejauh ini belum ada yang bisa menandingi Google Maps. Tapi, saya yakin jika umat Islam bersatu, kita akan mampu membuat peta dunia saat ini,” jelasnya. (L/P011/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.