Tiga Bulan, 25 Anak Palestina Tewas oleh Tentara Israel

New York, 8 Sya’ban 1437/15 Mei 2016 (MINA) – Menurut Unicef, 25 tewas dalam tiga bulan terakhir selama gelombang serangan anti-Israel dan jumlah yang ditahan adalah yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

“Keprihatinan serius muncul mengenai penggunaan kekuatan yang berlebihan, terutama terkait dengan insiden di mana anak-anak Palestina ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel setelah melakukan atau dicurigai melakukan serangan penusukan,” kata badan anak-anak PBB itu pada Sabtu (14/5), demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Laporan itu mengatakan, lebih 1.300 anak-anak Palestina terluka selama melonjaknya serangan, hampir semua terjadi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sementara itu, tiga anak Israel terluka di Tepi Barat dan Yerusalem Barat.

Unicef memaparkan antara lain  pada 25 Oktober 2015 di Hebron, Tepi Barat, seorang gadis 17 tahun ditembak dengan sedikitnya lima peluru hingga tewas oleh tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel).

“Pemerintah Israel mengatakan bahwa ia telah berusaha untuk menusuk seorang polisi, tapi saksi menyatakan bahwa ia tidak menimbulkan ancaman pada saat ia ditembak, dan ia berteriak bahwa ia tidak memiliki pisau,” kata badan PBB itu.

Unicef juga menyuarakan kekhawatirannya atas jumlah anak-anak Palestina yang berusia antara 12 hingga 17 tahun yang ditangkap oleh .

Hukum Israel memungkinkan anak-anak Palestina berusia 12 tahun untuk diadili.

Sejak pecahnya gelombang intifadah Oktober 2015, sebanyak 204 orang warga Palestina dan 28 orang Israel telah tewas.

Pemerintah Israel mengatakan, sebagian besar warga Palestina yang tewas membawa pisau, senjata atau menabrakkan mobilnya. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.