Tepi Barat, MINA – Tim dari United Nations Register of Damage (UNROD) – badan PBB yang bertugas mendokumentasikan kerusakan yang disebabkan oleh dinding apartheid Israel di Tepi Barat – pada Sabtu (27/11) mengunjungi sejumlah desa di Provinsi Qalqilia, utara Tepi Barat yang terkena pembangunan tembok apartheid Israel.
Leonid Frolov dari Federasi Rusia, Direktur Eksekutif UNROD, memimpin delegasi yang mengunjungi desa-desa Arab Al-Ramadin, Abu Farda, Jayyus, dan Falamia yang sangat terpengaruh oleh penghalang tersebut, WAFA melaporkan.
Frolov menggarisbawahi penderitaan desa-desa Palestina di bawah penghalang Israel dan rezim apartheid, dengan mengatakan bahwa orang-orang Palestina layak untuk hidup dalam damai dan bebas dari pendudukan.
Rafea Rawajba, Gubernur Qalqilia, menjelaskan kepada delegasi tentang penderitaan penduduk Palestina di daerah itu, termasuk kurangnya kebebasan bergerak, sebagai akibat dari pos pemeriksaan militer Israel dan pembangunan penghalang apartheid di tanah Palestina.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Pada tahun 2004, Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan bahwa penghalang yang dibangun di sekitar Tepi Barat adalah ilegal dan harus diruntuhkan.
Majelis Umum PBB membentuk UNROD dalam resolusi yang disahkan pada tanggal 15 Desember 2006. UNROD adalah badan tambahan dengan mandat untuk mencatat kerusakan yang diderita oleh semua orang dan badan hukum yang terkait, akibat dari pembangunan tembok oleh Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki, termasuk di dalam dan sekitar Yerusalem Timur. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi