Bangui, 13 Jumadil Awwal 1437/21 Februari 2016 (MINA) – Badan Pemilu Nasional Republik Afrika Tengah mengumumkan, mantan Perdana Menteri Faustin Archange Touadera memenangkan pemilihan presiden negara itu.
Kandidat utama lainnya, mantan Perdana Menteri Anicet Georges Dologuele yang meraih suara terbanyak di putaran pertama, menerima hasil 63 persen suara bagi Touadera.
Pada konferensi pers, Sabtu (20/2) malam, Dologuele mengatakan menerima hasil dan mengakui Touadera sebagai presiden, meskipun ia menyatakan keprihatinannya tentang adanya penyimpangan, demikian Al-Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pemilihan presiden putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Februari lalu.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Touadera menjabat sebagai Perdana Menteri di era Presiden Francois Bozize yang digulingkan oleh koalisi milisi bersenjata Seleka yang sebagian besar Muslim pada 2013.
Seleka kemudian menaikkan pemimpin mereka, Michel Djotodia, sebagai kepala negara tahun itu. Namun, adanya pelanggaran HAM secara luas mendorong terjadinya serangan balasan dari milisi Kristen yang dikenal sebagai anti-Balaka dan menjurus kepada pembersihan etnis terhadap minoritas warga Muslim.
Djotodia mengundurkan diri pada awal 2014 di bawah kuatnya tekanan internasional dan presiden wanita Catherine Samba-Panza dipilih memimpin pemerintahan transisi sampai sekarang. (T/P001/R05)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)