Trump Setujui Kirim 1.500 Pasukan ke Timur Tengah

Washington, MINA – Presiden (AS) mengatakan akan mengerahkan 1.500 tentara tambahan ke Timur Tengah seiring meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington.

Pengerahan pasukan tambahan ini bertujuan meningkatkan perlindungan bagi pasukan yang sudah berada di wilayah tersebut dan melindungi persenjataan seperti baterai rudal Patriot.

“Kami perlu perlindungan,” ujar Trump kepada wartawan di luar Gedung Putih sebelum berangkat ke Jepang. Demikian Anadolu melaporkan.

Kabar itu muncul setelah Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan membantah laporan bahwa administrasi Trump berencana mengirimkan 10.000 tentara ke wilayah tersebut.

Shanahan mengatakan, Pentagon mencari cara untuk meningkatkan perlindungan pasukan di kawasan itu, istilah yang digunakan untuk membahas langkah-langkah pencegahan demi mengurangi permusuhan terhadap AS oleh berbagai entitas dan kelompok.

Dia mengatakan bahwa pengiriman pasukan tambahan merupakan pilihan yang dipertimbangkan.

Penempatan ini dilakukan seiring meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran. Awal bulan ini, AS mengirimkan gugus tugas pengebom ke Timur Tengah dengan menyebut “ancaman yang dapat dipercaya” dari Teheran.

Langkah terbaru Washington adalah bagian dari rangkaian aksi yang dirancang untuk memberikan tekanan pada Iran, termasuk memberlakukan kembali sanksi ekspor minyak Iran dan mengakhiri pengabaian sanksi bagi negara-negara pembeli minyak Iran.

Pemerintahan Trump juga telah menunjuk Korps Pengawal Revolusi Islam, cabang angkatan bersenjata Iran, sebagai kelompok teroris.

Sebagai tanggapan, Iran mengecap Komando Pusat AS sebagai “kelompok teroris”, yang menciptakan potensi bentrokan antara kedua pihak di Timur Tengah.

“Saya tidak berpikir Iran ingin bertarung. Dan saya tentu tidak berpikir mereka ingin bertarung dengan kami,” kata Trump.

Pengumuman presiden itu beroleh tanggapan beragam dari Kongres, ada yang mendukung ada pula yang menentang.

Anggota Kongres Mac Thornberry, mengatakan itu adalah langkah yang diperlukan untuk “melindungi pasukan kami dan menghalangi Iran” lewat pernyataan dalam situs berita The Hill.

Namun, Senator Republik Rand Paul lewat Twitter mendesak Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan pengiriman lebih banyak pasukan.

“Eskalasi ini tidak membuat kita keluar dari dekade panjang perang yang tak berkesudahan, Tuan Presiden. Percayalah pada naluri dan ikuti apa yang Anda jalankan, bukan mengulangi kesalahan masa lalu,” cuit Paul. (T/R03/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.