Ulama Ingatkan Usaha Asing Dangkalkan Akidah dan Peredaran Narkoba

KH. Abul Hidayat Saerodjie saat memberikan ceramah dihadapan ribuan Jama'ah Tabligh AKbar yang diadakan Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid At-Taqwa Komplek Ponpes Al-Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Ahad, (20/3). Photo : MINA
KH. Abul Hidayat Saerodjie saat memberikan ceramah dihadapan ribuan Jama’ah Tabligh AKbar yang diadakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid At-Taqwa Komplek Ponpes Al-Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Ahad, (20/3). Photo : MINA

Bandar Lampung, 11 Jumadil Akhir/20 Maret 2016 (MINA) – Kyai Haji Abul Hidayat Saerodjie, ulama asal Bogor mengingatkan untuk hati-hati terhadap usaha menggarap bangsa Indonesia dengan pendangkalan agama dan peredaran .

Hal ini disampaikan Abul Hidayat dihadapan ribuan peserta Tabligh Akbar yang diadakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid At-Taqwa Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Ahad, (20/3).

“Ada dua cara, pendangkalan agama, dan hancurkan generasi mudanya melalui narkoba. Sampai-sampai Presiden sendiri katakan darurat, dan intruksikan perang melawan narkoba yang munculkan pemimpin pengganti menjadi pejabat yang suka teler,” ujarnya.

Menurutnya, ada pihak yang menginginkan Indonesia menjadi Negara yang bebas, urakan, sehingga bisa dengan mudah musuh mengambil kekayaannya.

“Ada kekuatan besar yang ingin merubah Indonesia menjadi negara amoral, sekuler, semau gue, sehingga mudah dikuasai harta kekayaannya,” katanya.

Oleh karenanya, dia mengajak seluruh masyarakat bangsa Indonesia utamanya umat Islam untuk berperan dan bertanggungjawab melanjutkan kemerdekaan Indonesia yang telah susah payah diraih.

“Indonesia memang bukan Negara agama, tapi bukti mayoritas merdekanya Indonesia diperjuangkan oleh para ulama mujahidin, semangat takbir perang sabil, sekalipun belanda pake meriam, kita pakai bambu runcing,Republik Indonesia merupakan hadiah terbesar umat islam,” katanya.

Kyai yang juga penasehat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) ini juga menegaskan Jama’ah Muslimin merupakan wadah berkumpulnya umat Islam untuk mengikuti jejak para Nabi.

“Yang saya ingin sampaikan di sini, kita umat Islam punya peran tangung jawab, Jama’ah Muslimin bukan partai politik, bukan gerakan makar, bukan ormas, kita berkumpul untuk mengikuti jejak para Nabi, bersaudara, kasih sayang, menebar rahmat, bukan underbow partai, oleh karenanya kita merupakan gerakan nonpolitik,” tegasnya.

Dia juga mengatakan bahwa yang diperjuangkan oleh Jama’ah Muslimin adalah menciptakan suasana damai sesuai misi para Nabi.

“Islam itu satu, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan himpunan muslimin, ada Imaamnya, memang fitrahnya manusia butuh pemimpin. Nabi bukan politikus. Nabi memimpin umat dengan tidak dibatasi suku, bangsa, untuk menciptakan suasana damai, ini misi para Nabi, ini yang kita perjuangkan,” tegasnya.

Dia mengajak umat Islam Indonesia bersama-sama mengobati peradaban yang sedang sakit ini dengan bersatu, memberi warna, menciptakan suasan yang rahmatan lil alamin.(L/eth/nia/sfh/K08/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.