Umi Ratna, Guru Sabar dan Penyayang Itu telah Berpulang

Oleh: Sri Astuti, MINA

Innalillahi wainna ilaihi raji’un, guru yang solehah itu telah berpulang. Kabar duka bagi muslimat di komplek Pondok Pesantren Al Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pagi Senin ini (31/10), kabar kepergian Ratna Dewi atau yang akrab  disapa Umi Ratna cukup mengagetkan, pasalnya beberapa orang masih bertemu dan bertegur sapa, sehari sebelum Allah mentakdirkan kepulangannya. Tidak ada yang pernah tahu kapan takdir kematian seseorang.

Umi Ratna merupakan guru di Al Fatah Cileungsi, dikenal sebagai sosok pendidik yang sabar dan penyayang. Bahkan ia meninggal dalam keadaan berseragam dan membawa beberapa buku untuk pergi mengajar.

Kepribadian baik beliau terlihat dari kesedihan para santri dan rekan guru yang ramai bertakziah, mengucapkan salam perpisahan terakhir.

Umi Ratna juga merupakan Koordinator Muslimat Pusat Markas 1 Suffah Cileungsi. Sebagai Koordinator beliau membawahi kegiatan dari Umahat (Ibu-ibu) dan juga (Pemudi) di Suffah Cileungsi mulai dari pengajian dan beberapa kegiatan sosial keagamaan.

Semua orang yang bergaul dengan beliau sepakat, beliau adalah orang baik, lemah lembut dan banyak memberikan nasihat dalam setiap kesempatan. Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Muslimat Pusat Maghfiroh dan Koordinator Fatayat Markas Cileungsi Siti Aisyah.

“Tentang Bu Ratna, beliau muslimah shalihah insyaa Allah sudah terbukti dengan selalu menjaga auratnya dengan baik dan benar, dan menasihati thalibat (santriwati) untuk melakukan hal yg sama,” kata Maghfiroh.

Ia juga mengatakan, Umi Ratna merupakan sosok gigih dan penuh semangat dalam beramal shaleh.

“Luar biasa, bahkan sering kali tidak memperhatikan dirinya yang juga perlu istirahat karena dirinya juga sedang sakit,” tuturnya.

MaasyaaAllah beliau merupakan sosok orangtua yang sangat perhatian dengan kami fatayat Markas Cileungsi. Kami selalu mendapatkan nasihat dan doa dari beliau jika bertemu. Beberapa nasihat yg selalu kami ingat yaitu sabar dan taat dalam menjalankan amanah, semangat Lillah (semangat selalu karena Allah),” kata Siti Aisyah.

“Kami merasa sangat kehilangan sosok beliau, dan kami bersaksi bahwa Umi Ratna merupakan sosok yang sangat baik. Semoga Allah menempatkan beliau di jannah-Nya, Aamiin,” ujarnya.

Sosok guru, pembimbing, istri dan ibu yang solehah, penyayang itu telah pergi. Semoga Allah mengampuni segala kesalahan dan memberikan tempat terbaik di sisiNya . Apa yang telah dikerjakan semoga menjadi inspirasi bagi banyak orang yang pernah bertemu beliau. (A/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.