Umma Gelar Doa Bersama untuk Bangsa

Jakarta, MINA – Menyikapi musibah yang terjadi awal tahun 2021 ini, menggelar Doa Bersama Untuk Bangsa secara virtual pada Jumat (22/1) mulai pukul 13.30 – 15.30 WIB.

Acara Doa Bersama Untuk Bangsa ini dihadiri sejumlah tokoh agama di antaranya Ustaz Taufik Al Miftah, Ustaz Irfan Rizki Haas, Ustaz Salman Al Farisi, Ustaz Ririe Ridwan dan Ustaz Ahmad Faris BQ. Hadir pula perwakilan dari komunitas muslimah yaitu Meida Sefira serta komunitas One Umma Movement yang melakukan siaran langsung dari lokasi bencana.

Acara ini bekerja sama pula dengan puluhan komunitas yang tersebar di Jakarta – Bandung serta lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap yang juga akan berbagi informasi seputar bencana yang mereka alami langsung dari lokasi bencana, demikian keterangan pers yang diterima MINA, Sabtu (23/1).

“Mengirimkan doa bisa kita lakukan kapan dan di mana saja tanpa harus berpusat di satu titik. Maka, di tengah musibah dan bencana yang terjadi pada awal 2021 ini, umma mengajak semua lapisan masyarakat, para ustaz dan ustazah serta para komunitas untuk mempererat tali silaturahmi dan berdoa bersama untuk keselamatan negeri ini,” kata Commercial Lead umma Aldo Shurman.

Aldo berharap, bencana yang melanda Tanah Air sejak awal tahun ini segera berlalu dan kehidupan masyarakat bisa kembali pulih. “Kami mengucapkan turut berduka cita atas musibah dan bencana yang melanda negeri ini. Mudah-mudahan kita semua diberi ketabahan dalam menghadapi setiap ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Aldo.

Acara Live streaming Doa Bersama Untuk Bangsa ini bisa dilihat secara langsung dari aplikasi umma dan youtube umma Indonesia.

Pada awal 2021 belum genap satu bulan, sederet musibah datang bertubi-tubi di Indonesia. Ratusan orang meninggal dunia, ribuan lainnya harus kehilangan tempat tinggal.

Dalam kurun waktu tiga pekan, tercatat enam bencana alam menerjang Tanah Air mulai dari longsor Sumedang, banjir Kalimantan Selatan, gempa Sulawesi Barat, banjir Manado, erupsi Gunung Semeru, hingga banjir bandang di kawasan Cisarua Bogor.

Selain bencana alam, kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Perairan Seribu dan meninggalnya para ulama terutama Syaikh Ali Jaber menambah panjang rentetan duka Ibu Pertiwi.(R/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.