Dubai, MINA – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menambahkan pelajaran moral di sekolah untuk murid-murid segala umur selama satu jam.
Pendidikan moral akan menekankan pada aspek ketaatan, toleransi dan patriotisme nasional.
Siswa akan dinilai oleh guru dan sekolah dipantau oleh pihak berwenang. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Mata pelajaran khusus ini akan dibagi menjadi empat bagian, yaitu karakter dan moralitas, individu dan masyarakat, studi kewarganegaraan, dan studi budaya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Program ini merupakan bagian dari upaya UEA untuk mendorong lingkungan belajar yang lebih terkontrol.
Wakil Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Bin Zayed Al-Nahyan adalah orang yang mengembangkan gagasan tentang pendidikan moral.
Langkah ini muncul saat otoritas UEA mendorong toleransi dan mengatasi ekstremisme melalui inisiatif publik, kementerian dan undang-undang baru serta pendidikan.
Kritikus mengatakan bahwa tindakan ini adalah upaya pihak berwenang untuk mengendalikan lebih lanjut populasi dan menentang perbedaan pendapat.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Namun, program baru baru itu telah menimbulkan perdebatan. Sebagian orang menilai mata pelajaran tersebut sebagai ajaran “sekuler” dan bukan moral tradisional atau agama. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru