Bogor, MINA – Wakil Kepala Kepolisian Sektor (Wakapolsek) Cileungsi, Kab. Bogor, Jabar, AKP Akhmad Tri Lesmana,S.H.,M.M., menyampaikan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba harus ditangani secara intensif dan serius.
“Saat ini negara Indonesia berada kondisi darurat Narkoba dengan tingkat kerawanan tinggi,” kata AKP Akhmad dalam kegiatan taklim dengan tema ‘Penyuluhan Ketahanan Keluarga dari Bahaya Rokok dan Narkoba di Auditorium Muhyiddin Hamidy Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Kab Bogor, Jabar, Rabu (20/9).
Maka, sosialisasi dan edukasi melalui keluarga tentang penyebarluasan informasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan bahaya narkoba sangat penting.
“Pihaknya mengapresiasi santri yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren sangat tidak mudah terjangkit narkoba, karena lingkungannya sangat baik,” imbuhnya.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Ia menjelaskan, di masyarakat internasional, narkoba menjadi isu yang sangat dahsyat.
“Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di lingkungan masyarakat adalah masalah besar yang mesti diwaspadai di Indonesia, salah satu daerah metropolitan Cileungsi, Bekasi dan Jakarta,” ujarnya.
Generasi muda menjadi sasaran empuk bagi para pengedar narkoba, bukan hanya menyasar orang dewasa bahkan anak-anak remaja. Pengguna narkotika di Kabupaten Bogor berada di peringkat ke-2 di Provinsi Jawa Barat.
“Negara mengalami kerugian akibat penyalahgunaan narkoba salah satu menyiapkan rehabilitasi bagi pengguna narkoba,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
Tri Lesmana mengatakan, masyarakat bisa menjadi relawan mengantisipasi peredaran narkoba, semua bisa berkontribusi dalam memberikan edukasi bahaya narkoba.
Dia mengingatkan beberapa gejala dini pengguna narkoba yang patut diwaspadai, di antaranya : jika anak itu susah diajak bicara, suka menyendiri, sulit terlibat dalam aktivitas, sering mudah tersinggung, kelihatan minder dan tampak gelisah.
Dia menyampaikan beberapa kiat terhindar dari penyalahgunaan narkoba, antara lain : mendekatkan diri kepada Allah, aktif melibatkan diri dalam kegiatan masyarakat, upayakan kebersamaan dalam keluarga, serta nyatakan “Tidak” bila menghadapi ajakan/tawaran narkoba.
Taklim dengan tema Edukasi Bahaya Narkoba tersebut, dihadiri Pimpinan Yayasan dan Pengurus Pondok Pesantren Al-Fatah, para asatidz Ponpes Al-Fatah, mahasiswa STAI Al-Fatah, perwakilan santri serta Redaktur dan Wartawan Kantor Berita MINA (minanews.net). (L/R4/P2/RS2)
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina