JUSUF KALLA RESMI BUKA KONGRES UMAT ISLAM INDONESIA DI YOGYAKARTA

Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jusuf Kalla secara resmi membuka Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Yogyakarta,
Republik Indonesia, secara resmi membuka Indonesia () VI di , (Foto: Zaenal/MINA)

Yogyakarta, 19 Rabi’ul Akhir 1436/9 Februari 2015 (MINA) – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jusuf Kalla secara resmi membuka Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Yogyakarta, Senin (9/2).

Upacara pembukaan dilangsungkan di Keraton Yogyakarta diikuti oleh para peserta dari seluruh Indonesia.

Wapres dalam sambutannya mengajak umat Islam untuk lebih berperan lagi dalam pembangunan bangsa. Mengajak umat Islam berjuang bersama-sama membangun bangsa karena Islam di Indonesia jauh lebih baik dari tempat lain.

“Islam di Indonesia lebih baik dari negara lain karena berkembang secara alami dan prosesif tanpa ada pemaksaan,” kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

Menurutnya, Islam di Indonesia masuk melalui dakwah para pedagang dan itu sangat prosesif. Semestinya kini umat Islam juga berperan dalam pembangunan ekonomi, umat harus meningkat kesejahteraannya.

“Doa yang sering kita baca itu doa sapu jagat, mendapatkan kebaikan dunia dan akherat. Ini artinya ekonomi umat Islam juga harus maju, karena doa itu harus disertai dengan usaha,” kata Wapres yang akrab disapa JK.

Menurut Wapres, berdagang itu juga termasuk ajaran sunnah, karena Nabi dan juga para sahabat dahulu juga pedagang.

“Sayangnya kita kalau bicara ini sunnah itu hanya kalau masalah pernikahan, sementara berdagang tidak dianggap ajaran sunnah,” kata Wapres.

Melalalui KUII, Wapres berharap dapat menghasilkan komitmen untuk lebih meningkatkan perannya dalam mengisi pembangunan.

Evaluasi Kritis 

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin dalam sambutan pembukaan mengatakan, umat Islam Indonesia jumlahnya besar yakni mencapai sekitar 207 juta dari sekitar 240 juta seluruh penduduknya.

“Jumlah yang besar itu umat Islam harus memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Indonesia,” katanya.

Kongres keenam ini mengusung tema “Penguatan peran politik, ekonomi dan sosial budaya umat Islam untuk Indonesia yang berkeadilan dan berperadaban”. Tema itu dimaksudkan sebagai evaluasi kritis baik ke dalam mau pun keluar terhadap umat Islam.

“Ke dalam maksudnya evaluasi terhadap umat Islam itu sendiri dan ke luar adalah perannya terhadap bangsa ini,” ujar Din syamsudin.

Melalui KUII diharapkan akan melahirkan komitmen bersama yang disepakati sebagai dokumen historis. Inti dari kesepakatan itu di antaranya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan buah dari perjuangan umat Islam, maka sudah seharusnya umat Islam selalu mengawal NKRI dengan tanggung jawab mengisinya.

“Umat Islam harus buktikan untuk mengisi pembangunan dan berperan aktif dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan sehingga umat Islam ini benar-benar kuat,” tandas Din Syamsudin.

Lebih dari 700 peserta dari seluruh Indonesia hadir pada acara KUII yang digelar di Yogyakarta ini. Menghadiri acara pembukaan, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, serta Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta Sri sultan Hamengku Buwono X yang juga berkesempatan menyampaikan sambutan dan beberapa utusan yang mewakili beberapa unsur umat Islam.

Juga utusan dari beberapa negara tetangga, antara lain Singapura, Thailand, Vietnam dan lainnya. KUII akan berlangsung hingga Rabu (11/2) yang direncanakan ditutup oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). (L/R11/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0