Warga Indonesia Diminta Jadi Orang Tua Asuh Anak Yatim Palestina

 

Jakarta, MINA – Data PBB menyebutkan, sebanyak 20.000 hingga 30.000 anak di Palestina berstatus yatim sejak awal blokade dan konflik yang terus dilancarkan oleh Israel hingga sekarang ini.

Direktur lembaga kemanusiaan Sadaqa Afwan Riyadi mengatakan, warga Indonesia yang memiliki rezeki lebih diharapkan bisa menjadi “orang tua asuh” bagi anak-anak yatim yang ada di Palestina.

“Palestina adalah tanah yang diberkahi. Tentu memelihara anak yatim keutamaan, kemuliaan agama,” kata Afwan di Jakarta, Jumat (5/1).

Ia menambahkan, di Palestina terdapat Masjid Al-Aqsha yang perlu lebih untuk sama-sama dibela. Kemerdekaan Palestina juga perlu didukung agar keberkahannya juga didapat bersama.

Sementara itu, Direktur Hubungan Luar Negeri Sadaqa, Ahmad Rofiqy mengatakan, di Gaza sendiri terdapat sekitar 15.000 anak yatim yang membutuhkan perhatian dari umat.

Apalagi sejak konflik besar yang terjadi pada tahun 2009, 2011, dan 2014, banyak dari mereka yang tinggal dipengungsian atau di reruntuhan bangunan.

Terlebih, blokade yang dilancarkan oleh Israel hingga sampai saat ini masih dilakukan, sehingga bantuan kemanusiaanpun sangat sulit untuk menembus masuk ke negara yang terdapat Rumah Sakit Indonesia di sana itu.

Untuk itu, menurutnya, langka menjadi “orang tua asuh” bagi anak-anak yatim di Palestina adalah salah satu yang tepat, dengan cara membagi rezeki berupa uang untuk sedikit meringankan perjalanan hidup.

“Anak yatim paling terdampak terburuk kondisi kemanusiaanyaz dilihat dari kondisi anak-anak lahirnanya di atas 2004, ini mereka tinggal di puing-puing dengan ayah yang sudah tidak ada status sebagai pengungsi di sebuah kota yang sulit dapat akses,” kata Rofiqy.

Sadaqa sendiri memiliki program bernama Jalin Kasih Yatim Palestina yang membuka bagi warga Indonesia yang ingin menjadi “orang tua asuh” bagi anak-anak yatim di Palestina. Masyarakat bisa mengunjungi www.sadaqa.or.id .(L/R08/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)