Hungaria, MINA – Wakil Perdana Menteri Turki Recep Akdag mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan membantu upaya lembaga Kemanusiaan Turki dalam menangai krisis yang dihadapi muslim etnis Rohingya.
Berbicara kepada Anadolu Agency di Hungaria, Budapest, Akdag mengatakan, pihaknya meminta Direktur Jenderal baru WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, atas dukungan mereka dalam memfasilitasi rencana Turki untuk mendirikan tempat penampungan dan kamp pengungsi Rohingya di Myanmar dan Bangladesh.
“Dia (Adhanom) juga mengatakan akan memberikan dukungan ini, kami akan melakukan pelayanannya,” kata Akdag.
Lembaga bantuan kemanusiaan Turki, Senin (11/9), meluncurkan sebuah kampanye bantuan nasional untuk Muslim Rohingya yang melarikan diri dari aksi kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar Barat.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Akdag mengatakan, sejumlah institusi termasuk Bulan Sabit Merah Turki, Direktorat Agama, dan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) terlibat dalam kampanye utama tersebut.
“Turki bertekad membangun tempat penampungan sementara dan kamp untuk menampung anak-anak, wanita, orang tua lansia dan keluarga di daerah itu,” jelas Akdag.
Orang-orang di Turki yang ingin menyumbangkan 10 liras Turki (sekitar 3 dolar) dapat melakukannya dengan mengirim SMS dengan kata “ARAKAN” (berarti Rakhine) sampai 2868 atau melalui transfer bank. Sejak 25 Agustus, lebih dari 370.000 orang etnis Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh, menurut data PBB.
Para pengungsi tersebut melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar dan gerombolan Buddha untuk membunuh pria, wanita dan anak-anak bahkan menjarah rumah, membakar desa etnis muslim Rohingya. Menurut data pemerintah Bangladesh, sekitar 3.000 orang etnis Rohingya tewas dalam tindakan kekerasan tersebut.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Turki telah berada di garis depan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi muslim Rohingya dan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya akan mengangkat isu ini di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Etnis muslim Rohingya digambarkan oleh PBB sebagai orang-orang yang paling teraniaya di dunia telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan tersebut, puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012. (T/R03/RS1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu