ZIONIS LANCARKAN KAMPANYE PENGGALANGAN DANA BANGUN KUIL DI AL-AQSHA

(Photo: FB Guards Al Aqsa)
Maket Kuil Dugaan Ketiga yang akan dibangun di atas kompleks Masjid . (Foto: FB Guards Al Aqsa)

(Yerusalem), 16 Syawwal 1435/12 Agustus 2014 (MINA) – Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam mengatakan, organisasi-organisasi Zionis telah meningkatkan kegiatan yahudisasi mereka untuk menandai apa yang disebut “kehancuran kuil dugaan”.

Penjajah Zionis telah jelas menyatakan memulai pembangunan kuil dugaan ketiga dengan mengorbankan Masjid Al-Aqsha, Palestinian Information Center (PIC) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

“Upaya luas sedang dilakukan oleh organisasi-organisasi dan para menteri Israel agar pembangunan kuil dugaan menjadi prioritas utama dari pemerintah Israel,” kata pernyataan itu.

Yayasan Al-Aqsha mengungkapkan organisasi yang dipimpin Rabbi radikal, Yehuda Glick, Temple Institute, baru-baru ini meluncurkan kampanye perluasan penggalangan dana yang diperkirakan menargetkan sebesar 100 ribu dolar untuk menyusun grafik pembangunan kuil dugaan ketiga dengan menghancurkan Masjid Al-Aqsha

Yayasan menjelaskan bahwa Temple Institute telah memproduksi sebuah video berdurasi pendek yang mencakup adegan memfilmkan adegan yang mencerminkan upaya Zionis Israel untuk mencapai tujuan membangun kuil dugaan ketiga pada reruntuhan Masjid Al-Aqsha.

Video provokatif tersebut telah dilihat lebih dari 100 ribu pengunjung di laman YouTube sampai saat ini.

Sepanjang baris yang sama, yayasan menunjuk pernyataan Menteri Perumahan Israel Uri Ariel pekan lalu saat menyerbu Masjid Al-Aqsha di mana ia mengklaim bahwa “persatuan di antara orang-orang Israel adalah satu-satunya jaminan untuk mempercepat pembangunan kuil.”

Bagi umat Islam , Al-Aqsha merupakan situs tersuci ketiga di dunia, kiblat pertama dan tempat Isra Mi’raj Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Kalangan Yahudi berusaha menghancurkan Masjid Al-Aqsha, dan berusaha mengubahnya menjadi sinagog yang mereka klaim sebagai milik mereka.

Zionis Israel secara tidak sah menjajah kawasan Al-Quds sejak 1967. Kemudian mereka menganeksasinya pada 1980, dan mengklaimnya  sebagai ibukota negara Yahudi.

Mufti Agung Al-Quds dan wilayah , Muhammad Hussein, memperingatkan dampak serius yang kemungkinan akan terjadi akibat pengumuman resmi yang disampaikan “lembaga-lembaga Kuil” ekstrimis Yahudi melalui usulan pada pemerintah Zionis Israel untuk membangun Kuil, diduga dengan mengorbankan Masjid Al-Aqsha.

Hussein meminta rakyat Palestina untuk membela dengan berjaga di dalam Al-Aqsha sehingga mengagalkan rencana penodaan Israel, menyerukan negara-negara Arab dan Muslim untuk segera turun tangan untuk melindungi Masjid Al-Aqsha dan agresi Zionis menargetkan rakyat Palestina.

Anggota Komite Pusat Fatah, Abbas Zaki, mengatakan, vandalisme baru dipentaskan kelompok-kelompok pemukim ilegal Israel di Al-Aqsha bertujuan menghentikan solusi dua negara dan memaksakan sebuah pembagian spasial dan temporal di masjid seperti kasus Masjid Ibrahimi di Al-Khalil (Hebron).

“Ekstrimis Yahudi telah berusaha untuk menahan kekuasaan atas masjid suci sebagai bagian dari konspirasi yahudisasi mereka bertujuan memusnahkan keistimewaan Islam dan Arab dari Pendudukan Yerusalem,” ujarnya.

“Kami tidak akan pernah memberikan ruang bagi upaya Israel tersebut untuk menegakkan sebuah realitas baru dan aneh di situs Islam tersebut,” pungkasnya.(T/P02/IR)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0