Gaza, MINA – Koordinator Kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Jamie McGoldrick mengungkapkan, kemungkinan ada 1.700 warga Gaza yang menjadi korban penembakan pasukan Israel akan mengalami amputasi.
Ia mengatakan kepada wartawan pada Rabu (8/5), kemungkinan itu terjadi karena kurangnya dana kesehatan di Gaza.
McGoldrick mengatakan, 29.000 orang Palestina telah terluka dalam protes pekanan setiap Jumat pada tahun lalu. Sebanyak 7.000 orang dari mereka menderita luka tembak, sebagian besar di kaki bagian bawah.
“Anda memiliki 1.700 orang yang membutuhkan operasi serius dan rumit agar mereka dapat berjalan lagi,” kata McGoldrick, demikian Middle East Monitor melaporkan.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
“Mereka adalah orang-orang yang telah ditembak selama demonstrasi dan membutuhkan rehabilitasi. Sangat, sangat serius dan operasi rekonstruksi tulang kompleks selama dua tahun sebelum mereka mulai merehabilitasi diri mereka sendiri,” tambahnya.
Ia menekankan, tanpa prosedur itu semua orang ini berisiko untuk diamputasi.
PBB mencari dana 20 juta dolar untuk mengisi kekurangan dalam pengeluaran kesehatan.
Sistem kesehatan di Gaza mengalami kemiskinkan, dengan gaji tidak dibayar dan peralatan bobrok. Banyak profesional medis pergi di saat mereka dapat menemukan peluang di tempat lain.
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza
Satu rumah sakit pendidikan sekarang hanya mengajarkan pengobatan trauma. Para dokter di lapangan tidak memiliki kemampuan teknis untuk melakukan perawatan yang diperlukan bagi orang-orang yang berisiko diamputasi.
Dalam setahun terakhir, sudah ada 120 amputasi, 20 di antaranya adalah anak-anak. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ucapkan Selamat untuk Rakyat Suriah