Montreal, MINA – Lebih dari 100 profesor di Universitas McGill Kanada menandatangani surat terbuka, menolak upaya administrasi universitas untuk tidak menerapkan keputusan yang diadopsi oleh Serikat Mahasiswa Universitas, terkait kebijakan solidaritas dengan Palestina yang dipilih oleh 71 persen mahasiswa.
Surat yang berjudul “Dukungan Serikat Mahasiswa dan Kebijakan Solidaritas dengan Palestina” itu, muncul setelah keputusan oleh administrasi universitas yang menolak menerapkan keputusan serikat mahasiswa memboikot perusahaan universitas yang terlibat dengan pendudukan Israel.
Manajemen universitas telah mengumumkan, mereka tidak akan meratifikasi keputusan asosiasi mahasiswa dengan dalih bahwa itu bertentangan dengan kebijakan universitas, Days of Palestine melaporkan Rabu (27/4).
Dalam surat terbuka tersebut, para profesor memuji kerja Organisasi Solidaritas untuk Hak Asasi Manusia Palestina di universitas dalam menetapkan kebijakan solidaritas dengan Palestina.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mereka menekankan pentingnya menjaga saluran demokrasi independen untuk mendorong perubahan nyata di kampus.
“Kami, fakultas di Universitas McGill, mendukung adopsi Kebijakan Solidaritas Palestina oleh Serikat Mahasiswa Universitas baru-baru ini, yang berkampanye untuk menyoroti masalah hak asasi manusia dan keadilan sosial,” bunyi surat itu.
Para profesor menekankan, “generasi mahasiswa telah memainkan peran kunci dalam mengadvokasi keadilan dan tindakan anti-apartheid, dan kami mendukung hak siswa untuk menggunakan saluran demokrasi berkampanye yang mempengaruhi seluruh komunitas akademik.”
Pernyataan itu menambahkan, pemungutan suara siswa untuk mendukung hak-hak Palestina merupakan kelanjutan dari sejarah panjang kepemimpinan siswa yang bertujuan untuk membawa perubahan yang berarti di arena pendidikan.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Para mahasiswa Universitas McGill Kanada bulan lalu memberikan suara mendukung keputusan yang disebut Kebijakan Solidaritas dengan Palestina, yang mencakup permintaan agar universitas memboikot sepenuhnya semua perusahaan dan institusi yang terlibat dengan penyelesaian apartheid terhadap Palestina dan sepenuhnya menarik investasinya dari semua perusahaan yang terlibat dengan Israel. (T/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara