Serang Abbas, Netanyahu Tidak Akan Negosisasi Soal Negara Yahudi

 

New York, 21 Dzulhijjah 1437/23 September 2016 (MINA) – Berbicara setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB New York, Kamis (22/9), Perdana Menteri Israel Benjamin Netahyahu menyerang Abbas dengan menyatakan bahwa ia tidak akan mengadakan negosiasai soal negara Yahudi.

“Saya siap untuk bernegosiasi untuk semua status akhir. Namun satu hal yang saya tidak akan pernah bernegosiasi adalah hak satu-satunya untuk negara Yahudi,” katanya.

Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber UN News menyebutkan, dalam sambutannya itu, Netanyahu mengatakan, konflik Israel-Palestina bukan soal pemukiman atau sekitar pembentukan negara Palestina, tapi itu selalu tentang keberadaan negara Yahudi di batas apapun.

Baca Juga:  Dua Menteri Zionis Bersitegang dan Saling Serang

Menurutnya, sudah hampir 70 tahun setelah kelahiran negara Israel, Palestina masih menolak untuk mengakui haknya.

“Tidak hak untuk tanah air kami, tidak hak untuk negara kami, dan bukan hak untuk apa-apa. Dan ini tetap yang menjadi inti sebenarnya dari konflik, penolakan gigih Palestina untuk mengakui negara Yahudi di batas apapun. Anda lihat, konflik ini bukan tentang pemukiman. Tidak pernah ada,” lanjutnya.

“Ketika orang-orang Palestina akhirnya berkata ‘ya’ untuk Negara Yahudi, kita akan dapat mengakhiri konflik ini sekali dan untuk semua,” ujarnya.

Netanyahu menambahkan, ia menyeru Presiden Abbas untuk membuat pilihan, “Anda dapat terus menyalakan kebencian seperti yang Anda lakukan hari ini, atau Anda akhirnya bisa menghilangkan kebencian dan bekerja sama dengan saya untuk membangun perdamaian antara kedua bangsa.”

Baca Juga:  Demonstran Israel Seru Penggulingan Netanyahu dan Pemilu Dini

Pada bagian pidatonya itu, Netanyahu mengundang Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk berbicara kepada orang-orang Israel di Parlemen Knesset.

“Dengan senang hati saya juga menawarkan untuk berbicara kepada parlemen Palestina di Ramallah,” katanya. (T/P4/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: illa