Netanyahu Dikecam Karena Jual Senjata Pada Myanmar, Honduras

Perdana Menteri Israel . (Foto: dok. Nile TV International)

 

Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikecam oleh para pemrotes terkait penjualan ke rezim pelanggar hak asasi manusia di Myanmar dan Honduras.

Pidato Netanyahu dalam acara Bible Quiz internasional di Yerusalem pada Selasa (19/12), harus terhenti oleh protes demonstran yang mengecam perdana menteri itu.

Demonstran membawa spanduk bertuliskan “Aib! Kita seharusnya menjadi terang bagi bangsa-bangsa, berhenti menghasilkan uang dari Holocaust Burma” (Myanmar).

Netanyahu mencoba meneruskan pidatonya karena ejekan demonstran, tapi butuh beberapa menit sampai para demonstran dipaksa keluar dari ruangan oleh pihak keamanan. Demikian Times of Israel memberitakannya yang dikutip MINA.

Para demonstran memprotes penjualan senjata Israel kepada pemerintah yang dicurigai melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk Myanmar.

Aktivis Israel juga menuntut agar pemerintah menghentikan ekspor senjata ke Honduras.

Perwakilan kelompok aktivis, pengacara Eitay Mack, mengirim sebuah surat kepada Kementerian Pertahanan yang meminta pembekuan atau pembatalan penjualan senjata tersebut dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pasukan keamanan Honduras.

Aparat keamanan Honduras telah bertindak keras mengahadapi demonstrasi menyusul pemilihan Honduras pada tanggal 26 November lalu. Setidaknya 14 orang telah terbunuh dalam bentrokan di negara Amerika Tengah itu.

Pada bulan November, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan dengan pasti bahwa mereka tidak lagi menjual senjata ke Myanmar yang telah dituduh melakukan pembersihan etnis. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.