Pakistan Undang Perusahaan Turki untuk Investasi

Islamabad, MINA – Pakistan pada Selasa (22/10) mengundang perusahaan-perusahaan Turki untuk berinvestasi di sektor kelistrikan negara itu dan mengambil keuntungan dari peluang investasi.

Undangan itu dilayangkan oleh Omar Ayub Khan, Menteri Listrik dan Perminyakan Pakistan, selama pertemuan dengan utusan Turki untuk Pakistan, Ihsan Mustafa Yurdakul, di ibu kota Islamabad.

Menteri Pakistan mengatakan, sektor energi di negaranya tumbuh pesat dan potensi energi terbarukan sangat besar yang perlu digarap oleh investor asing. Demikian Anadolu Agency melaporkan.

Duta Besar Turki Yurdakul menyebut pertemuan dengan Menteri Pakistan postif.

“Pertukaran yang bermanfaat dengan @OmarAyubKhan,”ujar Yurdakul setelah pertemuan akun di Twitter.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan pada 23-24 Oktober tetapi perjalanan itu ditunda. Tanggal baru untuk kunjungan belum diumumkan.

Duta Besar Turki berterima kasih kepada menteri karena terus mendukung perusahaan-perusahaan Turki yang beroperasi di Pakistan, kata pernyataan itu.

Yurdakul mengatakan banyak investor Turki “mengikuti erat sektor energi Pakistan yang sedang tumbuh dan siap untuk berinvestasi di berbagai bidangnya.”

Erdogan adalah satu-satunya pejabat asing yang berpidato di sidang bersama parlemen Pakistan sebanyak tiga kali. Sebagai perdana menteri, Erdogan berpidato di hadapan anggota parlemen Pakistan pada 2009 dan 2012, dan sebagai presiden pada 2016.

memiliki hubungan persaudaraan yang kuat, hubungan diplomatik antara kedua negara didirikan pada 1947 segera setelah Pakistan muncul sebagai negara Muslim terbesar pada peta dunia.

Turki adalah di antara beberapa negara yang dengan cepat mengakui Pakistan setelah pembentukannya dan mendukung upayanya yang berhasil untuk menjadi anggota PBB.

Ankara dan Islamabad telah lama menjadi bagian dari pakta yang berbeda tetapi kedua belah pihak telah meningkatkan kerja sama mereka di sektor ekonomi, pertahanan, kesehatan, dan energi setelah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki yang dipimpin oleh Erdogan meraih kekuasaan. (T/R11/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.