Ilmuwan Nuklir: Ledakan Beirut Mungkin Amonium Nitrat

Beirut, MINA – Seorang ilmuwan nuklir Amerika Serikat menduga bahwa dua ledakan dahsyat yang terjadi di pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) adalah amonium nitrat, pupuk pertanian umum yang merupakan senyawa yang sangat mudah meledak.

Cheryl Rofer menulis di Twitter bahwa “awan merah” ledakan besar itu “sangat mungkin amonium nitrat,” demikian dikutip dari Nahar Net.

Benjamin Strick yang bekerja dengan situs investigasi Bellingcat, mengatakan di Twitter, ledakan itu tampaknya berpusat pada gudang abu-abu sepanjang 130 meter (420 kaki) di samping dermaga di dalam zona pelabuhan.

Kepala Keamanan Umum di Beirut Abbas Ibrahim mengatakan, bahan peledak yang disita telah disimpan di pelabuhan kota.

Baca Juga:  Aktivis 98 Pajang 2.000 Tengkorak dengan Nama Korban Pelanggaran HAM

“Tampaknya ada gudang yang berisi material yang disita bertahun-tahun yang lalu, dan tampaknya itu adalah bahan yang sangat mudah meledak,” katanya.

Presiden Libanon Michel Aoun menyerukan perundingan Dewan Pertahanan “mendesak”, sementara Perdana Menteri Hasan Diab menyatakan hari Rabu (5/8) sebagai hari berkabung.

Seorang pejabat pemerintah Israel yang meminta anonimitas mengatakan kepada AFP, “Israel tidak ada hubungannya dengan insiden itu.” (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik