Pakar Astronomi: Umat Islam Perlu Mempelajari Ilmu Falak

Jakarta, MINA – Pakar Astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya mengatakan, umat Islam perlu mempelajari ilmu falak. Sebab, ilmu falak memiliki banyak manfaat, seperti penentuan awal tahun baru Islam, awal puasa Ramadan, hingga Idulfitri.

“Melalui ilmu falak ini kita bisa menentukan penanggalan Hijriah, juga menentukan awal puasa Ramadan dan Idulfitri,” kata Cecep pada kegiatan Kaderisasi Tenaga Hisab dan Rukyat Nasional yang digelar Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu (16/11).

Cecep menjelaskan, penanggalan kalender Hijriah ditentukan melalui lamanya bulan mengelilingi bumi. Sementara dalam penanggalan kalender Masehi sering dinyatakan dengan peredaran semu matahari. Padahal, menurutnya, penanggalan kalender Masehi lebih banyak terkena imbas dari keputusan penguasa di masa lalu.

Baca Juga:  Pendaftaran Siswa Baru Atlet Muda 2024 Kemenpora Tutup 22 Mei

Karena itulah, Cecep berpendapat, kalender Hijriah adalah kalender paling akurat untuk dijadikan rujukan dalam penentuan awal bulan daripada tipe-tipe kalender lain, termasuk kalender Masehi. Ia menegaskan, kalender Hijriah benar-benar disesuaikan dengan keadaan alam, yaitu peredaran bulan melalui hisab dan rukyat.

“Kita sebagai umat Islam dalam beribadah selalu mengikuti tanda-tanda alam yang sebenarnya. Saya sering mengatakan dalam beberapa kesempatan dan forum bahwa ibadahnya orang Islam itu selalu mengikuti observasi astronomis, ayat-ayat kauniyah. Karena inilah, maka menjadi perlu bagi umat Islam untuk belajar ilmu falak,” tutur Cecep.

Meski demikian, Cecep tidak melarang umat Islam untuk menggunakan kalender Masehi. Baginya, baik kalender Hijriah maupun kalender Masehi bisa digunakan sebagai sumber referensi dalam kehidupan sehari-hari. “Tapi kita juga jangan alergi untuk menggunakan kalender Masehi,” kata Cecep. (L/R2/RI-1)

Baca Juga:  Idul Adha Makin Dekat, Ini Daftar Harga Sapi untuk Qurban

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rudi Hendrik