Yaman Mulai Lakukan Proses Pertukaran Tahanan

Foto ilustrasi pertukaran tahanan di Yaman. (Foto: Istimewa)

Sanaa, MINA – Pelaksanaan kesepakatan pertukaran tahanan dimulai di Yaman pada hari Jumat (14/4), menurut Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

“Hari ini, proses pembebasan sekelompok tahanan telah dimulai sesuai dengan kesepakatan yang terjadi di Swiss pada Maret lalu,” kata Juru Bicara ICRC Adnan Hizam kepada Anadolu.

“Ini adalah saat-saat indah bagi para mantan tahanan untuk kembali ke keluarga mereka… Ini merupakan langkah penting dalam membangun hubungan antara pihak-pihak yang berkonflik di Yaman,” katanya.

“Kami berharap langkah seperti itu akan menghasilkan lebih banyak pembebasan tahanan,” tambah Hizam.

Seorang reporter Anadolu mengkonfirmasi Mahmud al-Subaihi, mantan Menteri Pertahanan Yaman dan Nasser Mansur Hadi, saudara laki-laki mantan Presiden Yaman tiba di Aden setelah dibebaskan oleh kelompok Houthi.

Baca Juga:  Iran Selidiki Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Raisi

Wartawan itu menambahkan 35 tahanan Yaman dari pemerintah Yaman juga ikut dalam penerbangan yang sama dari Sanaa ke Aden setelah pembebasan mereka.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bandara Aden Abdul Raqeeb Al-Omari mengatakan kepada Anadolu sebuah penerbangan meninggalkan bandara Aden menuju Sanaa dengan 125 tahanan Houthi yang dibebaskan di dalamnya.

Dia menambahkan penerbangan lain akan berangkat dari Aden ke Sanaa di kemudian hari dengan 125 tahanan Houthi di dalamnya dan akan bersamaan dengan penerbangan ICRC dari Sanaa ke Aden dengan 35 tahanan yang dibebaskan pemerintah Yaman di dalamnya.

Menurut program kesepakatan, sekitar 320 tahanan, termasuk 250 Houthi dan sekitar 70 dari pihak pemerintah akan dibebaskan pada hari Jumat.

Baca Juga:  Turkiye Identifikasi Lokasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran

Pada 20 Maret, pemerintah Yaman mengumumkan kesepakatan dengan kelompok Houthi untuk membebaskan 887 tahanan dan korban penculikan dari kedua belah pihak, pada akhir konsultasi yang diadakan di Swiss.

Tahun lalu, pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi menandatangani perjanjian yang ditengahi PBB untuk membebaskan 2.000 tahanan, tetapi terganggu di tengah tuduhan pelanggaran perjanjian.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sanaa. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rana Setiawan