SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protes Larangan Kandidat Muslimah, 50 Anggota Partai Buruh Inggris Mundur

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 14 Juni 2024 - 08:33 WIB

Jumat, 14 Juni 2024 - 08:33 WIB

1 Views

London, MINA – Sebagai protes terhadap larangan kandidat Muslimah, Fayza Shaheen pada pemilihan umum mendatang, 50 anggota Partai Buruh Inggris menyatakan mundur.

Fayza Shaheen dilarang mewakili Partai Buruh di daerah pemilihan Chingford dan Woodford Green di London timur laut, karena diduga menyukai sejumlah postingan media sosial yang mengecam Israel dan mendukung gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS).

Dalam sebuah surat terbuka, 50 anggota Partai Buruh mengecam apa yang mereka sebut sebagai “taktik konyol” partai tersebut. Arabic Post melaporkan.

“Kandidat kami yang terpilih secara demokratis untuk Chingford Woodford Green, adalah Fayza Shaheen, tidak dipilih dengan cara yang mengerikan dan tidak adil,” kata surat pernyataan itu.

Baca Juga: Asosiasi Akademisi dan Penulis Internasional Keluarkan Sikap Terhadap Genosida Israel

Para anggota menambahkan bahwa mereka akan berkampanye untuk memilih Shaheen sebagai kandidat independen melawan kandidat Partai Konservatif saat ini, Iain Duncan Smith.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan awal bulan Juni, Fayza Shaheen mengatakan dia akan mencalonkan diri sebagai calon independen.

“Saya mengambil keputusan ini setelah ratusan pesan dari orang-orang di daerah pemilihan saya, yang mengatakan tidak ada pilihan lagi bagi mereka,” kata Shaheen.

Pengunduran diri ini bukanlah yang pertama. Beberapa hari yang lalu, 7 anggota Partai Buruh juga mengajukan pengunduran diri mereka sebagai protes terhadap posisi partai tersebut terhadap Perang Gaza dan diskriminasi yang dihadapi oleh anggota partai yang beragama Islam.

Baca Juga: Perlawanan Islam di Irak Siap Serang Israel Jika Invasi Lebanon

Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer telah melancarkan tindakan keras terhadap pendukung mantan pemimpin partai Jeremy Corbyn beberapa tahun setelah mengambil alih kepemimpinan partai tersebut.

Sejumlah kandidat yang dianggap sayap kiri telah dibatalkan, termasuk Corbyn.

Di bawah Starmer, partai tersebut telah mengubah pendirian ekonominya ke kanan, sekaligus mengadopsi kebijakan luar negeri yang pro-Israel. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mantan Pejabat AS Ungkap Pemerintahan Joe Biden Terlibat Kuat dalam Pembunuhan Warga Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Eropa
Palestina
MINA Millenia
Khutbah Jumat
Indonesia