Aktivis AWG Serukan Negeri Muslimin Hentikan Normalisasi

Lampung, MINA – Lembaga Kepalestinaan () yang berpusat di Jakarta menyerukan negeri-negeri kaum muslimin untuk menghentikan normalisasi dengan penjajah Zionis Israel.

Hal ini ditegaskan Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi, saat diwawancarai MINA, Sabtu, (8/5) usai serangan tentara penjajah kepada Masjid pada malamnya.

Menurutnya, tindakan sewenang-wenang Zionis Yahudi, merupakan tindakan yang terus berulang, namun tidak ada perhatian lebih serius lagi dari muslimin utamanya dari negeri-negeri muslim di sekitar Palestina yang telah menormalisasi hubungannya dengan entitas penjajah Zionis Israel.

“Jordan, negeri yang diamanahkan sebagai penanggungjawab terhadap Masjid Al-Aqsha seharusnya memainkan peran yang lebih nyata, tindakan tegas harus dilakukan terhadap Zionis,” katanya.

Demikian juga Turki, Saudi Arabia, Mesir dan juga Indonesia sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesar, yang menurutnya harus melakukan tindakan tegas terhadap entitas penjajah ini. “Hentikan normalisasi dengan penjajah Zionis, boykot semua hal yang berhubungan dengan Zionis Israel,” tegasnya.

Lebih lanjut Nur Ikhwan menekankan, penyerangan terhadap jamaah iktikaf di Masjid Al-Aqsha merupakan penghinaan terhadap Al-Aqsha. “Ini benar-benar sudah menginjak-injak harga diri kaum Muslimin, jika pemimpin negeri-negeri kaum muslimin tidak peduli bahkan merapat dengan Zionis maka murka Allah akan datang. Cukup sudah penghinaan terhadap Al-Aqsha dan muslimin, sikap pengecut pemimpin-pemimpin negeri muslim akan makin menghinakan kaum muslimin,” tegasnya.

Nur Ikhwan menuntut pemimpin negeri-negeri kaum muslimin untuk bersikap ksatria dan melakukan tindakan nyata membantu saudaranya di Palestina. “Hilangkan penyakit wahn dari hati kalian, jangan karena masalah ekonomi, urusan perut, kalian gadaikan harga diri, kalian gadaikan permasalahan Al-Aqsha. Jika kalian tidak memikirkan masalah ini, maka Allah akan menghinakan kalian,” ujarnya. “Kami juga menyerukan, kaum muslimin untuk benar-benar serius berada dalam satu shaf atas upaya membebaskan Masjid Al-Aqsha ini,” katanya.

Sejumlah 178 jamaah iktikaf di Masjid Al-Aqsha dikabarkan menderita luka-luka setelah diserang tentara penjajah Zionis Israel saat sedang shalat tarawih.(L/B03/P2).

Mi’raj News Agency (MINA).

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.