London, MINA – Aktivis kampanye Shut Down Elbit, mengacu pada pabrik senjata Israel Elbit Systems, melanjutkan protes penutupan pabrik pesawat drone, di depan kantor pusat pabrik itu di Leicester, Inggris tengah.
Para aktivis dalam aksi enam hari berturut-turut menyerukan sikap untuk menutup pabrik secepat mungkin, karena perannya dalam menumpahkan darah Palestina. Quds Press melaporkan, Ahad (7/5/2023).
Para aktivis mengangkat spanduk di gerbang pabrik bertuliskan nama-nama orang Palestina yang terbunuh oleh pesawat tak berawak yang diproduksi oleh pabrik di Inggris itu.
Aktivis dari kelompok “Aksi untuk Palestina”, kelompok yang aktif membela hak-hak Palestina, telah berhasil memaksa pabrik senjata Israel, Elbit Systems, untuk menjual cabangnya di distrik Oldem Inggris ke perusahaan lain.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Kelompok tersebut mengindikasikan, kampanyenya yang sudah berlangsung beberapa pekan, menyebabkan kerugian besar dan kerusakan bagi pabrik, hingga jutaan pound. Hingga pada akhir November 2021, Elbit Systems memutuskan untuk mengatur ulang operasinya di Oldham County dan memutuskan untuk menjual pabriknya.
Pada akhir Agustus 2020, para aktivis mengecat bangunan pabrik dengan warna merah Oldem, untuk mengekspresikan darah yang ditumpahkan dengan memasok drone ke Israel. Sementara jendelanya dihancurkan pada November 2020.
Protes pada Februari 2023 menyebabkan kerugian sebesar 20.000 poundsterling (sekitar Rp370 juta) bagi pabrik. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza