Aktor dan Seniman di Italia Protes Kekejaman Israel di Gaza Lewat Drama

Sutradara dan aktor Maurizio D Capuano mengatakan dramanya adalah tindakan 'kecaman dan perlawanan'. (Antonio Caiazzo/Al Jazeera)

Napoli, MINA – Sejumlah aktor dan seniman di Italia melakukan aksi protes terkait kekejaman Israel di Jalur Gaza Palestina melalui drama ‘Inshalom’ yang dipentaskan beriringan dengan peringatan Holocaust di daratan Eropa, akhir pekan lalu.

“Jika kita harus mengingat para korban genosida, penting untuk melakukannya hari ini lebih dari hari-hari lainnya,” ujar Giuseppe Brandi, salah satu aktor drama Inshalom, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (30/1).

“Di Italia, ini disebut ‘Hari Kenangan’ jadi jika kita melupakan apa yang terjadi di masa lalu, bagaimana kita bisa menghindari kesalahan yang sama di masa sekarang?” katanya.

Dia mengimbuhkan, “Niat kami bukan untuk membatalkan apa yang terjadi di masa lalu, namun menempatkannya dalam perspektif dan membandingkannya dengan apa yang terjadi di Gaza saat ini.”

Brandi mengatakan kelompok di balik drama tersebut mencari kesempatan “untuk membuat penonton sadar akan apa yang saat ini terjadi di Gaza”.

“Ini adalah bentuk protes kami sebagai seniman, untuk berada di sisi kanan keadilan,” ujarnya.

Penulis naskah drama Inshalom, Maurizio D Capuano mengatakan karyanya diciptakan tidak memihak Israel maupun Palestina.

Meski begitu, Capuano yang juga menjadi salah satu aktor drama tersebut menegaskan, pihaknya menentang kampanye militer yang dilakukan Israel di Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu.

“Kami ingin berpihak pada kemanusiaan dan meskipun secara logis berarti berpihak pada mereka yang tertindas, kami juga ingin menekankan bahwa kami tidak menentang negara Israel namun menentang apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina,” katanya.

Pertunjukan tersebut berlangsung setelah Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Israel harus mencegah tindakan genosida di Gaza, Jalur Gaza yang sedang terguncang akibat serangan gencar yang semakin mengerikan.

Beberapa orang yang melakukan protes di Naples pada pagi hari menghadiri pertunjukan Inshalom pada malam hari.

“Ini adalah pertunjukan yang membuat Anda menangis, membuat Anda tertawa, dan sindiran yang mereka gunakan tidak membuatnya menjadi kurang puitis, dan itu adalah sesuatu yang tidak boleh dianggap remeh dalam dunia teater saat ini,” kata Giuseppe Cerrone, warga Napoli.

Hampir empat bulan yang lalu, Israel mulai mengebom daerah kantong padat Gaza tersebut, yang sering digambarkan sebagai penjara terbuka terbesar di dunia, hingga saat ini menewaskan lebih dari 26.400 warga Palestina, di antaranya belasan ribu wanita dan anak-anak. (T/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.