Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amalan Isra Mi’raj yang Dianjurkan Agar Meraih Pahala Besar

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 12 September 2025 - 07:08 WIB

Jumat, 12 September 2025 - 07:08 WIB

2 Views

Ilustrasi

PERISTIWA Isra Mi’raj adalah salah satu mukjizat agung Nabi Muhammad SAW yang mengandung pelajaran mendalam bagi umat Islam. Dari perjalanan suci ini, Allah SWT menegaskan kewajiban shalat lima waktu sebagai hadiah terbesar untuk umat Nabi. Setiap kali kita memperingati Isra Mi’raj, kita diingatkan kembali betapa agungnya shalat sebagai tiang agama. Maka, malam bersejarah ini bukan sekadar peringatan, melainkan momentum untuk memperbarui amal kita agar lebih dekat kepada Allah.

Amalan paling utama yang dianjurkan saat Isra Mi’raj adalah memperbaiki shalat. Shalat lima waktu merupakan kewajiban langsung yang Allah tetapkan tanpa perantara. Melaksanakan shalat dengan khusyuk dan tepat waktu adalah bentuk syukur atas anugerah agung ini. Rasulullah SAW bersabda: “Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat.” (HR. Abu Dawud). Maka, memperingati Isra Mi’raj harus dimulai dengan memperbaiki kualitas shalat kita.

Selain shalat fardhu, memperbanyak shalat sunnah juga menjadi amalan yang dianjurkan. Rasulullah SAW menekankan pentingnya shalat sunnah rawatib, dhuha, tahajjud, hingga witir. Isra Mi’raj mengingatkan kita bahwa jalan menuju langit adalah dengan memperkuat hubungan ruhani melalui shalat. Barang siapa menjaga shalat sunnahnya, Allah akan menambah kedekatan hamba tersebut dengan-Nya.

Amalan berikutnya adalah memperbanyak dzikir dan doa. Pada malam Isra Mi’raj, Nabi SAW diperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah yang membuat hati semakin tunduk. Kita pun dapat meneladaninya dengan memperbanyak istighfar, tasbih, tahmid, dan takbir. Dzikir yang tulus akan menenangkan jiwa, membersihkan hati, dan menguatkan iman.

Baca Juga: Amalan Malam Nisfu Syaban yang Membuka Pintu Ampunan Allah

Membaca Al-Qur’an juga sangat dianjurkan. Isra Mi’raj adalah momentum untuk menyadari bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk jalan menuju Allah. Setiap ayat yang kita baca bernilai pahala besar, terlebih jika disertai tadabbur. Membaca surah-surah pilihan di malam Isra Mi’raj akan menjadi penerang hati dan bekal di akhirat.

Bersedekah pada momen Isra Mi’raj juga sangat dianjurkan. Sedekah adalah wujud cinta kita kepada sesama dan bukti syukur atas nikmat Allah. Rasulullah SAW menegaskan bahwa sedekah dapat memadamkan murka Allah dan menjadi penolong di hari kiamat. Di saat memperingati Isra Mi’raj, mari sisihkan harta kita untuk fakir miskin, yatim piatu, dan mereka yang membutuhkan.

Amalan lain yang tidak kalah penting adalah berpuasa sunnah. Walaupun tidak diwajibkan secara khusus pada malam Isra Mi’raj, namun berpuasa sunnah seperti Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh menjadi salah satu jalan besar meraih pahala. Puasa mendidik hati untuk menahan hawa nafsu, sebagaimana perjalanan Isra Mi’raj mendidik umat agar mampu mengendalikan diri.

Memperbanyak shalawat kepada Nabi SAW adalah amalan yang sangat dianjurkan. Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang menunjukkan kemuliaan beliau di hadapan Allah. Setiap kali kita bershalawat, Allah mengangkat derajat kita dan memberikan sepuluh rahmat. Shalawat juga menjadi wasilah agar kita kelak mendapatkan syafaat Rasulullah di hari akhir.

Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab: Keutamaan, Niat, dan Tata Caranya

Amalan yang sangat menyentuh adalah memperkuat ukhuwah Islamiyah. Isra Mi’raj mengingatkan bahwa perjalanan menuju Allah tidak bisa ditempuh sendirian. Kita perlu menjaga persaudaraan, saling menolong, dan menghindari perpecahan. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 103 agar kita berpegang teguh pada tali Allah dan tidak bercerai-berai.

Menghadiri majelis ilmu di malam Isra Mi’raj juga menjadi amalan mulia. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Dengan menghadiri majelis ilmu, hati akan tercerahkan dan amal semakin kokoh.

Banyak umat Islam juga menjadikan malam Isra Mi’raj sebagai kesempatan untuk muhasabah diri. Introspeksi diri menjadi kunci agar hidup lebih terarah. Kita bertanya: sudahkah shalat kita khusyuk? Sudahkah kita menjaga hati dari maksiat? Muhasabah membuat hati lebih lembut dan mendekat kepada Allah.

Amalan lainnya adalah berdoa untuk umat Islam secara keseluruhan. Isra Mi’raj adalah momentum kebangkitan iman, sehingga doa yang dipanjatkan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga, saudara, dan seluruh kaum muslimin. Doa yang tulus menjadi bukti cinta kita kepada sesama mukmin.

Baca Juga: Memaknai Doa Al-Ahzab untuk Kemenangan Umat Islam

Menjaga akhlak mulia juga menjadi bagian dari amal Isra Mi’raj. Nabi SAW diperlihatkan berbagai gambaran balasan amal perbuatan manusia, baik yang taat maupun yang durhaka. Dari peristiwa itu kita belajar untuk menjauhi dusta, riba, dan kezaliman, serta menebar kasih sayang, jujur, dan adil dalam kehidupan.

Malam Isra Mi’raj juga dapat dijadikan sebagai momen memperkuat ikatan keluarga. Dengan berkumpul bersama, membaca doa, berdiskusi tentang hikmah Isra Mi’raj, kita menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak-anak sejak dini. Rumah tangga yang berdiri di atas iman akan menjadi surga sebelum surga.

Pada akhirnya, amalan Isra Mi’raj yang dianjurkan adalah amalan yang mendekatkan kita kepada Allah dan meneladani Rasulullah SAW. Mulai dari shalat, dzikir, sedekah, shalawat, hingga menjaga ukhuwah. Jika semua ini diamalkan dengan ikhlas, insya Allah pahala besar menanti. Isra Mi’raj bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan cahaya iman yang harus terus kita hidupkan dalam amal sehari-hari.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sejarah Isra Mi’raj: Kisah Perjalanan Nabi Muhammad yang Menggetarkan Iman

Rekomendasi untuk Anda

Artikel
Artikel
Artikel