ANAK-ANAK TKI SABAH DAPAT BEASISWA PENDIDIKAN MENENGAH

Foto: Kemlu doc
Foto: Kemlu

Kinabalu, 6 Ramadhan 1436/23 Juni 2015 (MINA) – , Malaysia, Senin (22/6), telah melepas kepergian 22 yang mendapat beasiswa pendidikan ke Jakarta-Tangerang dan Banjarmasin.

Anak-anak TKI itu adalah murid dari pendidikan khusus (Clover Leaf Course/CLC) di seluruh yang telah terpilih melalui penyaringan yang dilakukan sebelumnya.

“Dari 22 anak, 12 anak akan menjalani pendidikan setingkat SMA di Sekolah Permata Insani Islamic School Tangerang dan 10 anak di SMKN 2 Simpang 4 Tanah Bumbu Banjarmasin Kalimantan Selatan,” kata Kemenlu dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dalam acara pelepasan sederhana, Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu Akhmad Daya Handasah Irfan memberikan arahan dan motivasi kepada anak-anak.

“Kalian sudah melangkah ke depan untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Jangan sia-siakan kesempatan beasiswa yang diberikan, belajarlah lebih rajin dan jangan lupa berdoa dan bersembahyang agar segalanya berjalan dengan lancar,” katanya.

Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Istiqlal Mpd, menjelaskan semua anak-anak TKI yang mendapat beasiswa kebanyakan terlahir di Sabah dari pasangan orang tua yang berprofesi peladang sawit dan beberapa pekerja bengkel.

Beasiswa yang diberikan dari Kementerian Pendidikan Dasar cq. Direktorat Pendidikan Menengah adalah meningkat dari tahun 2014 yang lalu diberikan hanya 10 anak.

Anak-anak TKI yang berjumlah 22 anak itu belum ada seorang pun yang memiliki pengalaman bepergian jauh, apalagi sampai Jakarta atau Banjarmasin. Namun demikian tidak nampak ketakutan di wajah mereka.

Olivia umur 14 tahun, lahir di Telupid dan murid dari CLC Ladang Genting menyatakan berterima kasih kepada Kantor Konsulat Jenderal, Sekolah SIKK dan Pemerintah Indonesia yang telah memberikan beasiswa kepadanya.

“Ayah saya adalah hanya peladang dengan pekerjaan memetik buah sawit. Dengan penghasilannya yang sedikit dan mengingat adik-adik saya tiga orang masih perlu pendidikan maka saya pikir tidak mungkin bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, apalagi sampai di Banjarmasin Kalimantan Selatan,” kata Olivia.

“Semoga beasiswa ini bisa diberikan sampai dengan saya berhasil menjadi bidan,” tambah Olivia menjelaskan cita-citanya.

Sejalan dengan Olivia, Nur Fazirah, umur 15 tahun, lahir di Inanam menyatakan Ayahnya adalah pekerja bengkel lori. Dia merasa kasihan dengan ayahnya karena bekerja bertungkus lumus hingga malam hari untuk menghidupi anaknya, empat adik beradik.

“Ibu saya juga harus membantu dengan bekerja bertanam sayur di ladang sehingga waktu untuk kami berkumpul hampir tidak ada. Saya ingin bisa merubah nasib supaya lebih baik,” kata Nur Fazirah

Alhamdulillah, saya berhasil lulus tes terbuka dan diberikan beasiswa di Sekolah Permata Insani. Saya di masa depan ingin menjadi Sarjana Pendidikan sehingga bisa menjadi guru,” ujarnya lagi.

Anak-anak TKI yang memerlukan pelayanan pendidikan di Sabah berjumlah cukup besar. Pemerintah Indonesia melalui Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan lebih dari 200 buah CLC serta bekerjasama dengan Sekolah Humana telah memberikan pendidikan kepada lebih dari 23 ribu anak-anak.

Pemerintah telah berencana meningkatkan pelayanan pendidikan dengan menambah banyak pendirian CLC dan merancang pendirian sekolah lanjutan di perbatasan di Nunukan.(L/R04/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0