Gaza, 30 Muharram 1436/23 November 2014 (MINA) – Mishref Al-IRR, seorang pria Palestina yang mengungsi dari kota Jabalia, sekitar empat kilometer (2,5 mil) utara Kota Gaza, dengan bantuan Imad Al-Khalidi, seorang arsitek Palestina, telah membangun rumah dengan menggunakan bahan lokal tanpa menunggu masuknya bantuan bahan bangunan dari luar Gaza.
“Rumah yang dibangun menggunakan batu kapur dan pasir yang kuat dan tahan selama ratusan tahun,” kata Khalidi. PressTv melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Ia juga mendorong warga Palestina lainnya untuk menggunakan bahan-bahan alami di daerah dan membangun sendiri rumah sementara untuk mereka masing-masing.
Rezim Israel masih mencegah masuknya bahan-bahan bangunan sampai ke Jalur Gaza untuk pekerjaan rehabilitasi , sementara tidak ada rumah untuk melindungi rakyat Palestina padahal musim dingin sudah mendekat.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Ini adalah tempat untuk menjaga diri dari panas matahari di musim panas dan dingin di musim dingin sampai rumah kami dibangun kembali,” kata IRR.
IRR mengatakan, dua perang telah berlalu dan masih menunggu rumahnya dibangun kembali dengan bahan yang tepat.
Menurut PBB, musim panas 2014 agresi militer Israel terhadap Gaza menghancurkan ribuan bangunan, termasuk satu-satunya pembangkit listrik dari wilayah diblokir, dan menghancurkan setidaknya 223 sekolah, termasuk yang dikelola oleh PBB.
Donor internasional telah menjanjikan bantuan sebanyak AS$ 5,4 miliar untuk pembangunan kembali Jalur Gaza, sementara sebuah laporan baru-baru ini memperkirakan proses rekonstruksi memerlukan dana sebesar AS$ 7,7 miliar. (T/P007/P2)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)