BAYI PUN IKUT SERTA DALAM LONGMARCH CINTA AL-AQSHA

afta peci putihOleh: Ali Farkhan Tsani, Wartawan MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Zaenah (37) ibu rumah tangga dari daerah Depok, Jawa Barat termasuk salah satu peserta aksi damai Gerak Jalan sekitar 1 km dari Tugu Proklamasi jalan Proklamasi menuju Kedutaan Besar Palestina jalan Diponegoro Jakarta, Jumat siang usai shalat Jumat (2/10).

Ia tidak sendirian, tetapi bersama suaminya, puteranya usia lima tahun serta adik kecil Khairul Huda, bayi berusia satu bulan.

Melalui gerak jalan al-Aqsha, ia dan keluarganya ingin menanamkan cinta Al-Aqsha pada anak-anaknya sejak dini.

“Ya, saya ingin anak-anak cinta Al-Aqsha, jadi kalau ada longmarch Al-Aqsha di Jakarta saya dan keluarga selalu ikut,” ujarnya, yang beberapa kali mengikuti gerak jalan serupa, seperti saat di Bekasi dan lapangan Monas beberapa waktu lalu.

“Saya hanya ingin membiasakan diri saja, merasakan saudara-saudara saya di Palestina,” katanya.

Seorang ibu, pengajar di sebuah sekolah di Bogor, tampak ikut pula membawa puterinya, tiga tahun, menyaksikan peserta longmarch meneriakkan gema takbir “Allahu Akbar… Al-Aqsha Haqquna…!”.

Wahyu Kurnia, keluarga muda aktivis Aqsa Working Group (AWG), tak ketinggalan mengajak Ibrahim (2 th), puteranya, untuk ikut serta menyuarakan dukungan bagi Al-Aqsha Palestina.

Mereka berada di antara sekitar dua ribu aktivis cinta Al-Aqsha yang menyuarakan dukungan melalui Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, bahwa masih banyak orang-orang yang sangat perhatian dan peduli terhadap perjuangan bangsa Palestina dalam mengusir penjajah Zionis Israel.

cinta palestina
Khairul Huda (bayi 1 th) beserta ibunya dalam aksi di sela-sela longmarch cinta Al-Aqshsa di Jakarta, Jumat (2/10/2015). (Foto: Afta/MINA)

Pembebasan Al-Aqsha

Jama’ah Muslimin (Hizbullah), wadah kesatuan umat Islam berpusat di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, memelopori gerakan Pembebasan Al-Aqsha sejak Gerak Jalan Cinta Al-Aqsha pertama, Kamis malam, 14 September 2006.

Saat itu gerak jalan menempuh jarak sekitar 40 km dari Pesantren Al-Fatah Cileungsi Bogor, menelusuri jalan Kali Malang Bekasi menuju Kedutaan Besar Palestina Jalan Diponegori Jakarta Pusat.

Longmarch malam, mengikuti Isra Mi’raj Nabi pada malam hari, diikuti ribuan peserta tua-muda, laki-laki dan perempuan dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga dari pulau Sumatera dan Kalimantan.

Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy (alm), saat itu menyampaikan, tujuan aksi Gerak Jalan Cinta Al-Aqsha adalah menggalang aksi nyata umat Islam Internasional bagi Pembebasan Masjid Al-Aqsha dari penjajahan Zionis Israel, serta menyamakan persepsi umat Islam Internasional tentang pentingnya mewujudkan solidaritas bagi Pembebasan Masjid Al-Aqsha dari penjajahan Zionis Israel.

Setelah itu, aksi-aksi pembelaan terhadap Al-Aqsha di samping secara berkala melalui longmarch, juga dengan mengadakan kegiatan ilmiah berupa seminar, bedah buku, dialog interaktif, siaran radio dan tv, serta penerbitan media online.

Kegiatan longmarch seperti baru saja berlangsung, beberapa kali dilakukan oleh para aktivis dan pencinta Al-Aqsha, di kota-kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Semarang, Wonogiri, Surabaya, Bandar Lampung, Jambi, Palembang, Medan, Aceh, hingga Pontianak, Samarinda.

Termasuk utusan delegasi Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dan Aqsa Working Group (AWG), saat mengikuti Global March to Jerusalem (GMJ) pada 7 Juni 2013 lalu di perbatasan Jordania-Palestina.

Kegiatan lainnya adalah pengiriman relawan kemanusiaan ke Jalur Gaza untuk ikut serta membangun Rumah Sakit Indonesia, serta melaksanakan Umrah Plus Ziarah ke Masjid Al-Aqsha tiap tahun secara berkala.

Seperti ibu Zaenah dan bayinya, dari aksi gerak jalan Cinta al-Aqsha bukan sekedar menggerakkan anggota badan menuju Kedutaan Besar Palestina. Akan tetapi jauh lebih dari itu, menggerakkan kekuatan aqidah dan ruhani membebaskan kawasan suci Masjid Al-Aqsha khususnya dan Palestina secara keseluruhan dari belenggu penjajahan Zionis Israel.

Maka, layaklah kalau para peserta aksi demo, dan bayi tak berdosa walau tanpa kata-kata, serempak menggemakan takbir “Allahu Akbar….! Allahu Akbar….! Al-Aqsha Haqquna….! Al-Aqsha Haqquna….! (Al-Aqsha milik kami kau Muslimin). (P4/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0