Jakarta, MINA – Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengusulkan agar Menteri Sosial prioritaskan bantuan bagi anak yatim,1 piatu, serta yatim-piatu yang merupakan anak dari tenaga kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19.
“Saya setuju jika ada anggaran bantuan untuk anak yatim, piatu dan yatim-piatu. Bahkan, saya mengusulkan anak yatim-piatu yang berasal dari nakes yang wafat patut memperoleh prioritas,” ucap Bukhori dalam Rapat Kerja bersama Menteri Sosial, Rabu (25/8) di Gedung DPR RI, Jakarta.
Politisi PKS ini menganggap peran para tenaga kesehatan adalah pihak yang berdiri terdepan dalam penanganan pandemi kendati tanggung jawab tersebut berisiko tinggi lantaran nyawa yang menjadi taruhannya.
“Menjalankan tanggungjawab sebagai tenaga kesehatan dalam situasi saat ini sangat dilematis. Semua pilihan yang diambil akan menuai konsekuensi serius secara etika profesi hingga nyawa pribadi. Jika mereka menolak tugas, maka menyalahi tanggungjawab. Sementara di sisi lain, jika mereka penuhi tanggung jawab itu, maka nyawa taruhannya. Namun saya tetap meyakini, mereka adalah orang-orang yang menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi,” papar Bukhori.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Sebab itu, demikian Bukhori, tenaga kesehatan yang gugur, sudah sepatutnya memperoleh penghargaan dari pemerintah, salah satunya dengan memuliakan anak-anak mereka. Sesungguhnya permintaan ini sangatlah tidak muluk, tetapi akan memiliki makna yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Lebih lanjut, legislator dapil Jateng 1 ini meminta pemerintah segera merampungkan pendataan pada pekan depan. Tidak hanya cepat, data ini juga harus memiliki basis yang kuat dan tidak dibangun atas dasar asumsi atau prediksi. Pasalnya, dirinya meyakini pemerintah bisa memiliki data seperti yang diharapkan dengan kapasitas dan ‘resources’ yang dimiliki.
Anggota Komisi Sosial ini juga mengharapkan anggaran bantuan bagi anak yatim dan piatu tersebut bisa dialokasikan tanpa mengurangi nominal anggaran bagi bantuan sosial eksisting.
“Saya setuju dengan adanya anggaran khusus, yang tidak membebani anggaran bansos demi membantu anak-anak kita ini,” terangnya.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Sementara itu, di hadapan Komisi VIII DPR, Menteri Sosial Tri Rismaharini berencana memberikan bantuan sosial (bansos) untuk anak yatim piatu. Bansos ini adalah program baru yang sedang disusun Kementerian Sosial. Risma mengatakan jajaran Kemensos sedang mengumpulkan data anak yatim piatu yang akan diberikan bantuan.
“Kami sedang susun ini datanya, meminta data dari pemda dan memasukkan data di Lembaga Kesejahteraan Sosial,” ungkap Risma.
Dia mengatakan, diprediksi akan ada empat juta anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang mendapatkan bantuan.
Rinciannya, anak yang orang tuanya meninggal karena virus covid-19, anak yang diasuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), dan anak yatim piatu yang diurus oleh keluarga yang tidak mampu.(R/R1/P1)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Mi’raj News Agency (MINA)