Sleman, MINA – Saat ini, menghafal Al-Quran sudah sangat terbantu dan mudah dengan berbagai metode yang ditawarkan, salah satunya dengan metode Tikrar yang dinilai cukup membantu mempermudah menghafal Al-Quran.
Hal tersebut dikatakan Bupati Sleman, Sri Purnomo saat membuka kegiatan training akbar menghafal Al-Quran dengan metode Tikrar di Mesjid Agung Dr. Wahidin Sleman, Yagyakarta, Kamis (7/3).
Training akbar menghafal Al-Quran dengan metode Tikrar ini diinisiasi oleh Yayasan Sahabat Al-Quran Nusantara Kabupaten Sleman dan diikuti oleh 200 peserta.
Dalam sambutannya, Bupati Sleman memberikan apresiasi kepada Yayasan Sahabat Al-Quran Nusantara Kabupaten Sleman selaku penyelenggara training akbar, karena telah ikut menyebarluaskan pendidikan Al-Quran di Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ia juga berharap melalui kegiatan tersebut dapat menjadi benteng di tengah-tengah degradasi moral, yakni dengan mempelajari Al-Quran kemudian mengajarkannya. Seluruh peserta yang datang pada kegiatan tersebut diharapkan fokus mempelajari metode dan menyerap ilmu sehingga nantinya dapat mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang didapat.
Pembina Yayasan Sahabat Al-Quran Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Nur Umam mengatakan, untuk mempermudah proses menghafal dengan metode Tikrar difasilitasi dengan buku Alquran khusus Tikrar.
“Dibandingkan dengan metode menghafal lainnya, metode ini lebih baik praktek dibandingkan teori,” ujar Ahmad.
Ahmad juga berharap dengan metode ini masyarakat akan semakin tertarik untuk mengahafal Al-Quran. Karena menurutnya, metode tersebut tidak menuntut penghafal untuk menghafal secara langsung, namun dengan membaca Al-Quran dengan pengulangan sehingga secara tidak langsung akan mengingat bacaan tersebut.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Pada dasarnya metode Tikrar dengan metode pengulangan bacaan berkali-kali, sehingga tanpa sadar bacaan Al-Quran tersebut melekat di otak kita,” jelas Ahmad.
Dalam prakteknya, menghafal dengan metode Tikrar dapat dilakukan secara berkelompok yang tediri dari 5-10 orang atau perorangan. Dengan metode berkelompok setiap anggotanya bergantian membaca ayat Alquran dan anggota lainnya mendengarkan. (R/R09/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru