Cendekiawan Muslim Internasional Kecam Swedia Izinkan Aksi Pembakaran Al-Quran

Doha, MINA – mengecam otoritas karena mengizinkan pembakaran salinan Al-Quran pada Hari Idul Adha, Rabu (28/6).

Tindakan provokatif ekstremis itu dinilai sengaja direncanakan bertepatan dengan hari di mana umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, salah satu hari besar keagamaan Islam, kata IUMS dalam pernyataannya seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (29/6).

Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) menggambarkan tindakan tersebut dalam sebuah pernyataan sebagai “rasisme dan kebiadaban yang didukung oleh badan resmi (Swedia).”

“Ini adalah rasisme, bukan kebebasan, dan kebiadaban individu yang didukung oleh badan resmi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja,” kata IUMS.

Pada Rabu (28/6) dini hari, seseorang yang diidentifikasi sebagai Salwan Momika membakar salinan Al-Quran di bawah perlindungan polisi di depan Masjid Stockholm.

Baca Juga:  554 Kloter Jamaah Haji 2024 dengan Tiga Bandara Layani Fast Track 

Sebelumnya pada 12 Juni, pengadilan banding Swedia menguatkan keputusan pengadilan yang lebih rendah untuk membatalkan larangan , memutuskan bahwa polisi tidak memiliki dasar hukum untuk mencegah dua protes pembakaran Al-Quran awal tahun ini.

Insiden tersebut memicu kecaman keras dari Türkiye, Rusia, Indonesia dan juga berbagai negara Arab, seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Twitter, “Saya mengutuk tindakan keji di Swedia terhadap Kitab Suci kita, Al-Quran, pada hari pertama Idul Adha,” katanya.

Parlemen Arab mengatakan, dalam sebuah pernyataan, apa yang terjadi adalah tindakan penghasutan yang akan mengobarkan perasaan umat Islam di seluruh dunia, mencela otoritas Swedia dalam provokasi yang terus berlanjut. (T/R6/R1).

Baca Juga:  Mau Pergi Haji, Ini Perlengkapan yang Harus Dibawa

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.