CEO McDonald’s Akui Terkena Dampak Seruan Boikot

Ilustrasi logo Mcdonald's . (Foto: Istimewa)

Chicago, MINA – Chief Executive Officer (CEO) McDonald’s, Chris Kempczinski, mengatakan perusahaannya merasakan “dampak bisnis yang berarti” menyusul seruan untuk memboikot gerai makanan cepat saji tersebut.

Dampak negatifnya terlihat di pasar Timur Tengah dan beberapa wilayah di luar kawasan akibat kampanye boikot terhadap perusahaan dan produk yang mendukung . Middle East Monitor melaporkan.

Dalam postingan blog di LinkedIn yang dipublikasikan Kamis (4/1), Kempczinski menulis, “Beberapa pasar di Timur Tengah dan beberapa pasar di luar kawasan mengalami dampak bisnis yang berarti akibat perang dan misinformasi terkait yang memengaruhi merek seperti McDonald’s.”

“Ini mengecewakan dan tidak berdasar. Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh operator pemilik lokal,” katanya.

“Hati kami tetap bersama komunitas dan keluarga yang terkena dampak perang di Timur Tengah. Kami membenci kekerasan dalam bentuk apa pun dan dengan tegas menentang ujaran kebencian, dan kami akan selalu dengan bangga membuka pintu bagi semua orang,” tambahnya.

McDonald’s mendapat kritik dari aktivis pro-Palestina ketika gambar dan video di media sosial mengungkapkan toko-toko waralaba di Israel menyediakan makanan gratis kepada tentaranya yang berperang melawan Gaza, yang memicu kemarahan masyarakat Arab dan memicu seruan boikot.

Sebagai tanggapannya, gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (), sebuah organisasi pro-Palestina yang didirikan pada tahun 2005, mendesak masyarakat untuk memboikot McDonald’s pada bulan November, dengan menyatakan para pewaralaba “secara terbuka mendukung” militer Israel.

“Alih-alih menekan perusahaan induknya, McDonald’s Corporation, untuk mengakhiri perjanjian waralaba yang memalukan di Israel, McDonald’s Malaysia dan pemiliknya di Arab Saudi justru berusaha mati-matian untuk membungkam suara solidaritas damai terhadap perjuangan pembebasan Palestina di Malaysia,” kata kelompok tersebut.

“Kita tidak bisa membiarkan ini berlalu begitu saja. Mari kita tunjukkan kepada McDonald’s apa dampak boikot akar rumput,” tambah kelompok itu.

Postingan Kepala Eksekutif McDonald’s ini muncul setelah McDonald’s Malaysia memulai tindakan hukum terhadap salah satu cabang gerakan BDS awal pekan ini, dengan tuduhan menyebarkan “pernyataan palsu dan memfitnah” terkait Gaza, yang menurut perusahaan tersebut telah berdampak negatif terhadap bisnisnya. McDonald’s Malaysia menuntut ganti rugi lebih dari $1 juta. (T/R7/RS2)

 

Mi’’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.