Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darurat Kekeringan, BMM Distribusi Lebih dari 100 Ribu Liter Air Bersih di Yogyakarta

Rana Setiawan - Senin, 11 September 2023 - 19:40 WIB

Senin, 11 September 2023 - 19:40 WIB

6 Views

Yogyakarta, MINA – Kemarau yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak kekeringan di berbagai daerah. Sebagai bentu respon cepat terhadap permasalahan tersebut, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat (BMM) mendistribusikan air bersih di beberapa titik rawan kekeringan di Yogyakarta.

Dalam keterangan tertulis BMM yang diterima MINA, Senin (11/9), setidaknya telah terdistribusi air bersih lebih dari 100 ribu liter di Kecamatan Saptosari dan Kecamatan Rongkop, Gunung Kidul, Yogyakarta pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Staf Program BMM Perwakilan DIY Jateng, Haidar, mengungkapkan, melalui kantor perwakilan wilayah Daerah Istimewa Yogyarakarta (DIY) – Jawa Tengah, BMM turut merespon atas permasalahan air bersih yang sedang terjadi akibat kemarau panjang di berbagai wilayah di Indonesia.

“Program ini kami inisiasi terhadap problem lingkungan yang saat ini sedang dihadapi oleh banyak masyarakat, terlebih air bersih ini kan merupakan kebutuhan utama sehari-hari. Sebanyak 100 ribu liter air bersih yang sudah terdistribusi di dua kecamatan di Gunung Kidul merupakan aksi awal dari kami. Insya Allah, dalam beberapa waktu k depan program ini tidak hanya di wilayah Yogyakarta saja, Insya Allah ke wilayah Klaten, Boyolali dan juga Solo Raya, dan akan terus bergulir di daerah yang lebih luas,” katanya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Jumirin, salah seorang penerima manfaat mengungkapkan, di daerahnya hanya mengandalkan air hujan. “Kalau kemarau sepertinya ini ya kita ndak ada air mas, kita harus berjalan 1 km untuk dapat air, jika ada bocoran pipa PDAM, pasti selalu berebut disana mas,” ungkapnya.

Total ada 14 Kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan di Yogyakarta. Dari daerah tersebut setidaknya dihuni oleh sekitar 30.526 keluarga.

Desa Melikan menjadi wilayah yang cukup rentan mengalami krisis air bersih karena mayoritas masyarakatnya hanya mengandalkan air tadah hujan untuk digunakan sehari-hari.

“Tentunya program air bersih kami ini diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan terhadap akses air bersih masyarakatnya,” ujar Haidar.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

BMM juga mengajak seluruh masyarakat, mitra dan donatur untuk bisa bersama-sama membantu mengatasi kekeringan dan krisis air bersih di masyarakat.

“Semoga terjalinnya sinergi dari banyak pihak dapat semakin meluaskan kebermanfaatan program air bersih ini,” pungkasnya.(R/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia