Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dituduh Rencanakan Serangan, Tiga Pengungsi Irak Ditangkap di Jerman

hafidzh nai - Kamis, 31 Januari 2019 - 15:29 WIB

Kamis, 31 Januari 2019 - 15:29 WIB

4 Views ㅤ

Tiga Pengungsi Irak ditangkap di Jerman karena rencana serangan (Dok: Arab News)

Berlin, MINA- Otoritas Jerman menangkap tiga orang pengungsi Irak pada Rabu (30/1) atas tuduhan  merencanakan serangan bom ekstremis.

Jaksa federal mengatakan, tiga orang itu terdiri atas Shahin F (23), Hersh F (23) dan Rauf S (36), ditahan dalam serangan dini hari oleh tim polisi SWAT di daerah Dithmarschen, dekat perbatasan dengan Denmark, demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA.

Para tersangka, yang memiliki status pengungsi di Jerman, telah diawasi selama beberapa waktu oleh satgas sekitar 200 penyelidik, kata Holger Muench, kepala polisi federal Jerman.

Kasus ini menunjukkan bahwa ancaman terorisme radikal masih ada, kata Muench kepada wartawan.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Tidak segera jelas kapan para tersangka datang ke Jerman.

Lebih dari satu juta pencari suaka (pengungsi) memasuki Jerman pada 2015-2016, sebagian besar dari Suriah, Irak dan Afghanistan. Keterlibatan beberapa pengungsi dalam serangan atau plot ekstremis telah membantu meningkatkan dukungan bagi partai alternatif anti migran untuk Jerman.

Pencarian dilakukan di tempat lain di Jerman utara dan barat daya orang yang terkait dengan tiga tersangka utama tetapi saat ini tidak dengan serangan bom.

Kedua pria yang lebih muda itu diduga mempersiapkan serangan bom dan melanggar undang-undang senjata, dan yang lebih tua dituduh telah membantu mereka. Nama belakang mereka tidak diberikan sesuai dengan undang-undang privasi Jerman.

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Orang-orang itu tampaknya berada dalam tahap awal perencanaan, kata Frauke Koehler, juru bicara Kantor Kejaksaan Federal.

Jaksa menuduh kedua orang itu memutuskan pada akhir 2018 untuk melakukan serangan yang dimotivasi oleh ekstremisme di Jerman. Ada indikasi bahwa mereka bersimpati dengan ISIS, tetapi Koehler mengatakan tidak ada bukti sejauh ini bahwa para pria itu adalah anggota, atau diarahkan oleh, kelompok itu. (T/Haf/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Dunia Islam