DPR Sayangkan Utang Luar Negeri Indonesia Naik

Anggota Komisi XI RI Heri Gunawan. (dok. Parlementaria)

Jakarta, MINA – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menyayangkan (ULN) Indonesia yang makin meningkat.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pemerintah saat ini hanya fokus terhadap pembangunan infrastruktur berskala besar.

“Utang itu memang tidak bisa dihindari, karena kita sendiri punya keterbatasan. Pemerintah kan selalu bicara tentang infrastruktur, tetapi infrastukturnya hanya yang berskala besar, di mana butuh biaya yang besar juga. Biayanya dari mana? Ya dari utang,” ujarnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/3).

Heri memberi contoh kasus  pembangunan jalan tol Trans Sumatera, dimana jalan tol merupakan jalan berbayar yang tidak bisa dinikmati banyak orang.

“Apa semua kalangan masyarakat bisa merasakan tol ini? Kan tidak. Pemerintah hanya fokus terhadap infrastruktur  besar, tetapi mereka tidak memperhatikan jalan-jalan yang ada di lingkungan sekitar kita, masih banyak rusak dan bolong,” tuturnya.

Politisi Gerindra ini berharap jika pemerintah akan membuat sebuah kebijakan, seharusnya bisa dibicarakan secara terang-terangan terlebih dahulu. Ia pribadi akan mendukung langkah pemerintah jika itu untuk kepentingan rakyat, tetapi jika tidak, patut untuk dikritisi.

“Dan kita harap bersama-sama, ekonomi ini bisa tumbuh. Presiden harus berfikir yang strategis, utamakan masa depan bangsa dan kepentingan masyarakat. Jangan sampai utang ini akan terus menjadi tanggungan untuk generasi yang akan datang,” katanya.

ULN Indonesia tercatat sebesar 352,247 miliar dolar AS, pada 2017. Angka ini meningkat dari beban utang pada 2016 yang senilai 320,006 miliar dolar AS. Sedangkan pada 2015, nilai utang luar negeri Indonesia sebanyak 310,730 miliar dolar AS dan 293,328 miliar dolar AS di tahun sebelumnya. (T/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)