Dr Yulina Eva Riany Bagikan Tips Dampingi Anak Gunakan Media Digital

Bogor, MINA – Kegiatan belajar mengajar di tengah wabah saat ini menuntut anak lebih banyak untuk menggunakan gadget atau gawai dalam proses belajar di rumah sehari-hari. Seringkali orangtua merasa khawatir jika anak yang seringkali menggunakan gawai dapat menjadi kecanduan.

Memberikan keleluasaan anak menggunakan gawai sehari-hari tentunya bukan suatu hal yang bijak. Oleh karena itu, diperlukan strategi positif yang dapat diterapkan oleh orang tua dalam mendampingi anak dalam menggunakan perangkat digital dengan bijak di rumah.

Dr Yulina Eva Riany, dosen dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (), ungkapkan sembilan hal yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua untuk menciptakan suasana positif dalam menggunakan sehari-hari.

“Pertama, ajak anak berinteraksi. Interaksi positif menjadi sebuah kunci awal yang harus dilakukan oleh orang tua. Orang tua sebaiknya dapat menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak secara langsung. Misalnya mengajak anak membahas tentang sesuatu yang sedang viral di media sosial, tokoh yang sedang menjadi idola, atau aplikasi yang sedang marak digunakan oleh generasi milenial. Sehingga, ruang komunikasi langsung anak dan orang tua menjadi terbuka dan hangat sebagai fondasi komunikasi selanjutnya,” ujarnya.

Orang tua juga harus melakukan updating pengetahuan tentang digitalisasi “zaman now”. Orang tua jangan malu untuk ikut belajar tentang berbagai perangkat teknologi terbaru yang biasa digunakan. Bahkan jika memungkinkan, belajar dari anak secara langsung.

Selain untuk mendapat informasi tentang teknologi terbaru, anak dan orang tua dapat meningkatkan interaksi positif bersama. Selain itu, lakukan updating terkait dengan apa yang sedang digandrungi anak-anak saat ini. Hal ini penting untuk ikut memantau aktivitas anak di dunia maya.

“Berlakukan “aturan main” dalam mengakses perangkat elektronik. Orang tua dan anak sebaiknya membuat kesepakatan dalam memberlakukan aturan main penggunaan gawai. Misalnya, jam berapa dan berapa lama durasi yang diperbolehkan untuk menggunakan gawai di luar kegiatan belajar online.

Selain itu, harus ada aturan main yang harus diberlakukan terkait aktivitas tayangan yang boleh dan tak boleh diakses sehingga anak memiliki arahan yang jelas dalam mengambil sikap,” imbuhnya.

Orang tua juga bisa menetapkan jadwal aktivitas harian yang jelas. Penetapan jadwal aktivitas harian yang jelas dapat mengarahkan anak untuk mengetahui aktivitas apa yang seharusnya dilakukannya sehari-hari. Sehingga anak tidak memiliki peluang yang berlebihan dalam menikmati waktu santai yang terlalu banyak di luar kegiatan belajar online.

Anak yang disibukkan dengan beragam aktivitas bermanfaat akan tidak mudah merasa bosan di rumah sehingga mencari hiburan melalui akses perangkat digital.

Berlakukan kontrol terhadap aktivitas anak di dunia maya. Kontrol orang tua sangat penting untuk melindungi anak terpapar dari beragam situs atau aplikasi yang tidak patut. Kontrol orang tua dapat diberlakukan menggunakan berbagai cara, misalnya dengan memberlakukan fitur “parental control”.

Selain itu, kontrol orang tua dapat dilakukan dengan memberlakukan kata sandi untuk mengunduh aplikasi tertentu. Sehingga anak memiliki keterbatasan dalam mengakses aplikasi tanpa sepengetahuan orang tua.

Berinteraksilah dengan anak di media sosial. Interaksi orang tua dengan anak juga sebaiknya harus dilakukan. Orang tua harus punya akun yang memungkinkannya untuk berinteraksi dengan anak. Tujuan interaksi tersebut adalah untuk kontrol terhadap aktivitas anak selama di dunia maya. Lakukan interaksi dengan bijak dan tetap memperhatikan privasi anak.

Dampingi anak dalam menggunakan media digital. Pendampingan dalam menggunakan media digital adalah strategi yang sangat penting dilakukan oleh orang tua.

Selain untuk mengontrol aktivitas anak dalam menggunakan perangkat digital, orang tua dapat memberikan ruang untuk belajar bersama dengan anak dalam melakukan banyak hal baru di dunia maya. Sehingga, orang tua sebaiknya dapat meluangkan waktu untuk mendampingi anak ketika mereka sedang menggunakan media digital.

Berikan apresiasi terhadap hal-hal yang Anda sukai. Memberikan apresiasi atas berbagai hal yang dilakukan oleh anak adalah strategi untuk mengarahkan anak dalam menggunakan media digital dengan bijaksana.

Hal ini dapat dilakukan orang tua misalnya ketika anak menepati jadwal waktu untuk menggunakan perangkat media digital atau menghindari untuk mengakses konten yang tidak sesuai dengan usia.

Apresiasi yang tulus dari orang tua dapat memberikan panduan tidak tertulis bagi anak terhadap hal baik apa yang sebaiknya mereka lakukan untuk mendapatkan perhatian dan apresiasi dari orang tua.

“Orang tua harus menjadi role model dalam menggunakan perangkat digital. Orang tua harus menjadi model bagaimana menggunakan perangkat digital sehari-hari. Misalnya, tidak menggunakan perangkat digital setiap saat dan setiap waktu, tidak mengabaikan percakapan karena sedang mengakses media digital, meletakkan ponsel ketika sedang berkendara dan makan. Hal inilah yang menjadi landasan anak untuk menyontoh dalam menggunakan media digital secara bijak,” imbuhnya.

Dengan menerapkan berbagai strategi ini, harapannya anak dapat belajar menggunakan media digital secara bijaksana dan terhindar dari kecanduan penggunaan media digital utamanya untuk hal yang tidak sepatutnya. (R/R1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.