Drama Kebohongan AS Terungkap

Oleh Rudi Hendrik, jurnalis Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Lima tahun sudah sejak pasukan Angkatan Laut (Navy Seals) Amerika Serikat (AS) menyerbu bangunan berlantai tiga di Kota Abbotabad, barat laut dan membunuh Osama bin Laden, orang buruan nomor wahid Amerika.

Sekarang bangunan itu tidak ada, yang ada hanya timbunan batu dan lembaran beton di mana bangunan itu pernah berdiri.

Selama lima tahun terakhir, jalan itu sekarang dikenal dengan nama “Jalan Bin Laden”. Ada beberapa rumah baru disekitar bangunan itu. Ladang bawang merah dan kentang mengelilingi kompleks itu sejak diubah menjadi lahan pertanian modern.

Sebagian besar pengunjung mungkin sulit untuk mempercayai bahwa lokasi itu dulunya adalah tempat yang pernah mendominasi berita utama dunia.

Dalam lima tahun sejak peristiwa dramatis yang terjadi di tempat itu, banyak teori konspirasi tentang kematian Bin Laden bermunculan. Teori yang paling umum adalah “Bin Laden tidak pernah tinggal di situ sama sekali”. Seluruh episode itu tidak lebih dari sebuah sandiwara rumit yang disutradarai oleh pemerintah Pakistan dan AS.

Tidak Percaya

Setiap 2 Mei, wartawan media nasional dan internasional mengunjungi tempat itu, tapi jarang mereka menemukan penduduk setempat yang percaya cerita resmi yang dikeluarkan oleh Washington dan Islamabad, dimana melakukan misi mematikan tanpa dukungan atau informasi lengkap dari tentara Pakistan.

Beberapa warga setempat bercerita bahwa mereka yang tinggal di sebelah bangunan itu dulu tidak percaya bahwa orang yang paling dicari di dunia menjadi tetangga mereka selama bertahun-tahun. Mereka menganggap itu hanyalah sebuah cerita kosong.

“Apa, Osama bin Laden? Tidak pernah ada orang dengan nama seperti itu di sini,” kata Aftab Qureshi, seorang warga Bilal Town, nama resmi dari wilayah di mana bangunan tersebut berada.

“Jika ia tinggal di sini, lalu apa yang semua pejabat intelijen lakukan yang kantornya mengepung bangunan itu bertahun-tahun?” tanya Qureshi.

Qureshi mengacu pada kantor lokal Badan Intelijen Pakistan (ISI), Intelijen Militer, Biro Intelijen dan badan-badan intelijen lainnya yang berada dalam radius setengah kilometer dari kompleks itu.

Tempat tentara Pakistan melatih akademi Kakul hanya 600 meter dari kompleks, memperkuat suara tudingan bahwa itu teori konspirasi yang sengaja dimainkan oleh CIA dan ISI.

Warga Abbotabad lainnya bernama Mohamed Ashfaq mengatakan, setiap tahun sebelum pawai, personil tentara mengumpulkan penduduk lokal dan tamunya secara rinci untuk alasan keamanan.

“Dapatkah Anda percaya, bangunan tiga lantai itu dibangun hanya beberapa ratus meter dari instalasi militer yang sangat sensitif (yaitu, akademi Kakul) dan tentara disitu sepertinya tidak pernah peduli atau menanyakan tentang bangunan berlantai tiga tersebut?” tanyanya.

Dia mempertanyakan bagaimana AS mengklaim bahwa pejabat tinggi Pakistan telah mengetahui keberadaan Bin Laden di kompleks itu.

“Bagi kebanyakan orang Pakistan, ini tidak dimengerti,” katanya.

Rumah yang diduga ditempati oleh Osama bin Laden di Abbotabad, Pakistan, dirubuhkan. (Foto: dok. The Sun)
Rumah yang diduga ditempati oleh Osama bin Laden di Abbotabad, Pakistan, dirubuhkan. (Foto: dok. The Sun)

Tidak Pernah Melihat

Atif Hussein, seorang wartawan yang berbasis di Abbottabad, meyakini bahwa penduduk lokal memiliki alasan yang kuat untuk meragukan cerita resmi dari AS dan pemerintah Pakistan.

“Saya sudah bicara dengan puluhan orang yang tinggal di dekat kompleks itu,” kata Hussein kepada Anadolu Agency. “Meskipun beberapa dari mereka bertetangga sebelah, tapi mereka sama sekali tidak pernah melihat sesuatu yang menunjukkan bahwa ada tokoh profil tinggi (Osama bin Ladin) telah tinggal di sana.”

Terlebih lagi, ia menambahkan, pemilik bangunan ini – Khan Bersaudara – yang terkenal di daerah itu, sama sekali tidak cenderung kepada ekstremisme. Jadi menurutnya, itu hanyalah sebuah kebohongan besar untuk menipu masyarakat dunia.

“Orang-orang disini umumnya percaya seluruh drama yang dipentaskan itu hanya untuk menyelamatkan muka AS saat keluar dari Afghanistan,” kata Hussein.

“Jika benar AS telah menghasilkan gambaran bahwa Bin Laden telah mati – seperti yang terjadi dengan Muammar Qaddafi (Libya) dan Saddam Hussein (Irak) – akan ada sedikit ruang untuk semua teori konspirasi ini,” jelas seorang wartawan yang tidak mau disebutkan namanya.

Begitulah pemerintah AS, sudah menjadi rahasia umum jika negeri Paman Sam itu seringkali melakukan sebuah drama untuk mewujudkan ambisinya.(P001/R02)

Sumber: Anadolu Agency

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.